
Hari ini tanggal 20-10-2020. Cukup cantik angkanya walau tentu tak seistimewa beberapa tanggal lain seperti 19-9-1999 atau 20-10-2010 misalnya. Karena itulah juga antara lain saya memilih tanggal ini sebagai momentum mengaktifkan kembali situs blog ini. Juga membenahi semua situs pribadi yang saya kelola.
Saya jelas tidak sempurna. Saya tidak selalu tertawa senang. Karena itu saya sangat jarang mengunggah foto atau cerita di medsos terkait hidup keseharian saya. Buat apa? Karena saya bukan figur publik yang perlu diketahui kehidupannya.
Lagipula hidup saya membosankan. Hampir serupa dengan sebagian besar manusia lainnya. Kita harus berjuang untuk hidup dengan cara masing-masing. Terutama untuk mencari nafkah bagi keluarga kita. Bagi keluarga kitalah kita berjuang agar kalau bisa tidak sekedar hidup, tapi juga “menikmati hidup”. Tentunya dengan cara meningkatkan taraf hidup masing-masing.
Seperti sudah saya perkirakan dua puluhan tahun lampau, saya baru bisa “bebas” setelah satu “halangan terbesar” dalam hidup saya “menghilang”. Karena sekali lagi, saya bukan figur publik, tak perlulah saya ceritakan di sini. Hanya tiga orang di dunia ini yang sangat tahu mengenai apakah “halangan terbesar” saya tersebut. Dua orang di antaranya malah sudah ikut “menghilang” karena tidak tahan dengan situasi dan kondisi hidup saya.
Saya tidak hendak “curcol” atau “curhat” di sini. Saya hanya hendak sedikit menceritakan, bahwa hidup saya tidaklah semulus beberapa orang lain. Orang-orang yang mengesankan hidupnya selalu “bahagia” di media sosial. Padahal, mereka sendiri tidak tahu apalagi paham, apa sebenarnya makna hakiki dari “bahagia” tersebut. Karena “bahagia” bukanlah sekedar tertawa senang. Seperti “pamer bahagia” di media sosial yang dipenuhi keceriaan. “Hang out” bersama teman-teman, liburan bersama keluarga atau pasangan, menyantap hidangan mahal, memakai pakaian bagus, dan hal-hal lain semacam itu.
Saya…. saya bukanlah mereka. Keseharian saya jauh dari itu. Tidak tiap pekan saya dan keluarga pergi berwisata. Padahal, di medsos ada yang malah setiap hari “liburan”. Itu karena mereka punya “pohon duit”. Malah ada yang “tinggal petik” saja karena sudah “ditanam” keluarga atau orangtuanya lebih dulu. Walau tentu saja, ada yang karena kerja keras sendiri hingga merasa berhak menikmati.
Saya tidak “nyinyir” apalagi “iri” kepada mereka. Karena itu hidup mereka. Itu uang atau harta mereka. Silakan saja. Kalau pun “pamer bahagia” yang sebenarnya “pamer kaya” itu berujung nestapa, itu juga bukan urusan saya. Itu urusan Tuhan dan dia. Dan dalam beberapa kasus istimewa, Tuhan hadir melalui para “utusan”-Nya, yaitu aparat penegak hukum. Karena ternyata “pansos” mereka itu dilakukan dengan cara yang tidak benar.
Saya juga tidak hendak menghakimi di sini. Karena saya juga tidak suka dihakimi. Saya cuma melakukan apa yang saya anggap benar. Walau bagi orang lain belum tentu benar. Dan saya jelas tahu, apa yang penting bagi saya, belum tentu dianggap penting bagi orang lain.
Tidak mengapa. Seperti kata lagunya Bon Jovi, “It’s My Life”. Manis dan pahitnya, gurih dan getirnya, semua saya yang merasakan. Karena hidup tak selalu tertawa.
Walau saya bukan fans berat FC Liverpool, saya menyukai slogan mereka: “YNWA”. Untuk itulah saya memutuskan kembali menghidupkan kembali blog ini. Berupaya hadir lagi setiap hari. Menyapa anda… menemani anda… walau sekedar dari dunia maya.
Because God love us. You’ll Never Walk Alone.
Sumber foto ilustrasi: goalcast.com/10-benefits-of-knowing-your-purpose-in-life/