Pertemuan Daring

Pandemi Covid-19 yang menyerang kita semua di seluruh dunia membawa perubahan besar pada pola hidup kita. Kalau menurut para ahli manajemen, istilahnya “disrupsi” (disruption). Ada yang negatif, tapi juga ada yang positif.

Selain pola hidup yang makin sehat, banyak dari kita yang akhirnya terpaksa “migrasi” ke “era digital”. Salah satunya dengan pola pertemuan daring (dalam jaringan, padanan resmi bahasa Indonesia untuk “online“). Hal ini karena pemerintah memberlakukan pembatasan pergerakan masyarakat, sehingga memaksa banyak kantor meliburkan pegawainya.

Namun, libur di sini bukan berarti bisa liburan. Karena justru tempat-tempat wisata juga tutup. Sebab, untuk mencegah penyebaran pandemi, kerumunan manusia dibatasi.

Agar efektif dan efisien, bagi pegawai ‘kantoran’ yang bisa hadir dan bekerja di kantor alias WFO (Work From Office), muncullah alternatif baru. Itulah yang dinamakan WFH (Work From Home). Dan kemudian merebak juga istilah WFA (Work From Anywhere).

Saya sendiri, selama dua tahun lebih pandemi berlangsung, banyak sekali mengikuti pertemuan daring. Kebanyakan konsepnya “webinar” atau “seminar di dunia maya”. Tentu saja ini bukan “metaverse”. Ini cuma men-daring-kan apa yang biasanya luring (luar jaringan, atau offline).

Rasanya saya mengikuti webinar hampir 200 kali sepanjang dua tahun ini. Atau malah lebih? Entahlah. Karena sepertinya hampir tiap hari saya mengikuti webinar. Itu masih ditambah lagi dengan pelatihan daring yang pastinya berbeda pola dan caranya.

Terkadang, dalam satu kali kesempatan, ada lebih dari 1 webinar yang berlangsung. Seperti di foto asli ‘jepretan’ saya yang dijadikan ilustrasi di atas, ada 3 hingga 5 webinar yang berlangsung bersamaan. Kalau sudah begitu, jelas saya tidak bisa mendengarkan semuanya. Sehingga, volume suara setiap gawai –yang dalam foto tersebut adalah ponsel (telepon seluler)- disamakan.

Tujuan saya bukan sekedar mendengarkan pemaparan pemateri saja. Melainkan lebih terfokus pada data dan fakta yang banyak diungkapkan. Oleh karena itu, meski tidak bisa mendengar dengan baik lebih dari 2 gawai yang berbunyi bersamaan, saya mencoba tetap mengikuti semuanya. Caranya adalah dengan rajin melakukan tangkapan layar (screenshot) sepanjang webinar berlangsung. Dengan cara itu, saya tetap mendapatkan ilmu, dan terutama sekali fakta dan data yang saya perlukan.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s