Trophy Wife

Beberapa kali saya bertemu lelaki yang begitu buangganya punya istri atau pacar yang masuk kategori “trophy wife”. Istilah ini dalam bahasa Inggris arti harfiahnya adalah “istri piala”. Tapi ya tidak begitu juga artinya. Karena itu adalah semacam idiom atau istilah slang. Arti yang dimaksudkan adalah “wanita incaran banyak pria”. Incaran di sini tentunya untuk diperebutkan sebagai pasangan.

Tentu saja, kebanyakan wanita yang dimaksud adalah mereka yang secara fisik menarik. Wajah cantik rupawan, tubuh proporsional menawan, dan kulit mulus terawat. Tidak ada “inner beauty” di situ. Hanya ada “physical beauty”.

Ada beberapa profesi atau aktivitas wanita yang secara stereotype menjadi idaman pria. Profesi-profesi itu biasanya memang sangat mengandalkan fisik menarik. Sebutlah beberapa di antaranya adalah ratu kecantikan, fotomodel, aktris, artis, penari, pemandu sorak, perawat, pramugari, hingga anggota tentara atau polisi. Namun, sekali lagi, itu adalah imajinasi para pria saja. Kenyataannya, tidak semua hanya mengandalkan fisik menarik saja. Beberapa profesi jelas memerlukan pula hal-hal lainnya termasuk kecerdasan dan ketrampilan.

Karena sifat kebanyakan pria cenderung menyukai kompetisi, maka wanita yang masuk kriteria “trophy wife” lantas jadi incaran dan rebutan. Sayangnya, banyak yang cuma sebatas khayalan belaka. Kebanyakan pria berkhayal bisa menikah dengan “ratu kecantikan” seperti di foto ilustrasi tulisan ini.

Masalahnya tidak sesederhana itu. Wanita-wanita “high class” tersebut juga “high cost”. Pria yang ingin mengincar mereka harus “punya modal”. Walau bisa juga ada “luck factor”. Toh, dunia nyata belum tentu seindah khayalan. Memiliki “trophy wife” bukanlah jaminan hidup bahagia dalam berumahtangga. Lihat saja infotainment yang penuh berita perceraian atau perpisahan pasangan yang seolah sempurna.

Saya sendiri beberapa kali mendapatkan “teman dekat wanita” yang masuk kategori “trophy wife”. Pasangan pertama saya adalah semi-finalis “beauty pageant” tingkat nasional. Pasangan kedua saya pun punya prestasi segudang selain berfisik menawan. Beberapa kali saya juga dekat dengan perempuan berprofesi presenter, model, pramugari, suster, bahkan ada yang orang asing. Profesi-profesi yang sepertinya jadi “jaminan mutu” sebagai “trophy wife“.

Tapi, ternyata Tuhan justru tidak ingin saya bersama mereka. Karena istri saya sekarang justru “pilihan Tuhan” yang sangat luar biasa. Walau kalau bertemu langsung, anda mungkin akan mencibir fisiknya. Tapi bagi saya, itulah justru “hadiah Tuhan” yang benar-benar luar biasa. Dia memiliki “inner beauty” sejati yang hakiki. Dan hanya manusia berhati bersih yang mampu melihatnya.

Jadi, buat apa membanggakan “trophy wife” kalau keberadaannya tetap membuat insecure. Misalnya kuatir beliaunya malah selingkuh, menimbulkan hasad pria lain, dan lain sebagainya?

Sumber foto Ilustrasi: shethepeople.tv/top-stories/opinion/time-beauty-pageants-scrap-swimsuit-rounds/

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s