“Mantan pasangan kedua” saya menuliskan judul di atas sebagai “tagline“-nya. Pertinyiinnyi: “Pernah menulis apakah dan di manakah kamu?”

Saya tidak mau nyinyir seperti “netijen 62”. Tapi kalau meng-klaim itu mbok ya yang sesuai fakta. Kalau tidak, bisa hoaks jadinya. Padahal sebagai seorang yang kini memposisikan diri sebagai “healer“, mustinya bisa dijadikan panutan dong.

Lha wong satu-satunya buku yang bersangkutan, ditulisnya bersama saya. Dengan saya mengisi 95 % tulisan di dalam buku tersebut. Dan buku itu pun akhirnya batal terbit karena kami keburu berpisah. Beberapa data terkaitnya malah dihilangkan pacar saya, pasca berpisah dengan si mantan kedua ini. Masih ditambah, laptop dan external HDD saya dicuri maling pada 7 Oktober 2013. Banyak sekali data di sana, termasuk draft buku tersebut. Akibatnya, buku itu tidak pernah eksis jadinya. 

Saya sudah “Googling”, selain skripsinya dan tesisnya yang ditulis “keroyokan”, tidak pernah ada tulisan lain karyanya. Dulu ada beberapa artikel tulisannya pernah dimuat di majalah internal perusahaan. Tapi, itu jelas tidak bisa dijadikan dasar klaim “sudah jadi penulis”. Apalagi, “sejak lahir”.

Sayang…. kalau mau nulis buku bareng, yuk ketemuan… Istriku yang sekarang sangat baik hatinya, kok. Dia tahu semua soal kamu. Kalau cuma kerja bareng doang sih, tidak masalah buat kami. Daripada kamu buat klaim palsu, kan? 

😉  😉

wink wink.

Dan oh ya, ini disclaimer: foto yang dipakai sebagai ilustrasi tulisan ini bukanlah mantan saya ya. Itu cuma sekedar pemanis saja. Mantan saya sekarang sudah jauh lebih ****** (sensor, bullying) daripada model yang dipakai di foto ini.

Sumber foto ilustrasi: learnenglish.britishcouncil.org/skills/writing