Setiap tanggal 5 Oktober yang di tahun 1945 merupakan tanggal pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat) kini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia. Dan tentunya di tahun 2017 ini sudah menginjak usia 72 tahun.

Seperti dua tahun lalu, perayaan diadakan di dermaga milik PT Indah Kiat di Cilegon, Banten. Sementara tahun lalu HUT ke-71 TNI dirayakan secara sederhana di Mabes TNI Cilangkap tanpa dihadiri Presiden. Kali ini, karena kembali diadakan secara besar-besaran maka sebagai Panglima Tertinggi TNI-Polri, Presiden Jokowi kembali hadir.

Sayangnya pengaturan pelaksanaan acara kurang rapi, sehingga mengakibatkan kemacetan parah. Karena sudah terlambat, Presiden turun dari mobil dan terpaksa berjalan kaki sejauh 2-3 kilometer. Meskipun dikawal ketat Paspampres Grup A namun secara keamanan tindakan itu sangat berbahaya. Untunglah tak terjadi sesuatu yang dapat mengancam keselamatan Kepala Negara.

Dalam amanatnya Presiden kembali menegaskan posisinya sesuai UUD 1945 sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas TNI-Polri. Demikian pula Panglima TNI pun menyatakan kesetiaan kepada NKRI dan Pemerintah yang sah.

Semua itu merupakan tanggapan atas “hiruk-pikuk” di media massa dan media sosial atas sejumlah pernyataan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Namun dengan penegasan tersebut sudah lebih jelas kiranya duduk persoalannya.

Dirgahayu TNI!

Bersama rakyat, TNI kuat!
Foto ilustrasi: kompas.com