Apa yang pernah kau korbankan dalam hidupmu?
Makan penganan yang tak kau doyani saja tak mau. Menyapa orang yang tak kau sukai enggan. Pergi ke tempat yang kau benci tak sudi. Memuji orang yang mencaci tak terucap. Mengatakan kebenaran walau mendapatkan ancaman tak akan terpikirkan.
Melakukan sesuatu secara terpaksa…
Tahukah engkau rasanya?
Saya sering.
Namun, rupanya belum cukup. Tuhan masih ingin “bercanda” dengan saya.
Jadi, wahai engkau yang tak pernah bersedia merasakan susah, jangan kira ilmumu cukup untuk mencapai tingkatan derita ini. Karena iman yang membahagiakan adalah bila engkau telah mampu mencerna semua asupan Tuhan. Bahkan yang paling menyakitkan. Dengan senyuman.
[Tulisan ini pertama kali diunggah sebagai status di account FaceBook utama penulis pada tanggal yang sama.]
Foto ilustrasi: http://bebamur.com