Kunjungan kenegaraan resmi Raja Salman bin Abdul Azis al-Saud penguasa kerajaan Saudi Arabia ke Indonesia mendapatkan perhatian luar biasa. Media massa mengupasnya habis-habisan hingga perhatian masyarakat pun tersedot. 

Bukan hanya yang faktual saja seperti besarnya jumlah rombongan dan perlengkapan khusus yang dibawa saja, tetapi juga isyu “hoax” pun mewarnai. Terutama soal agenda kegiatan tamu negara tersebut dalam kaitannya dengan isyu nasional. Ada yang menyebarkan kabar bohong bahwa tujuan “Pelayan Dua Kota Suci” tersebut adalah untuk menemui pimpinan ormas keagamaan radikal. Siapa lagi kalau bukan Rizieq Shihab, Imam Besar Front Pembela Islam.

Kondisi ini tentu saja tak terlepas dari situasi politik nasional. Kita semua tahu Pilkada Serentak 2017 yang meliputi pula provinsi DKI Jakarta telah melibatkan perang agitasi dan propaganda di dalamnya. Isyu agama dijadikan komoditas untuk menjatuhkan salah satu paslon. Ini masih terus “digoreng” agar mengesankan adanya kondisi umat Islam di Indonesia tengah “dizalimi”.

Terlepas dari isyu yang sengaja dihembuskan kelompok intoleran, publik justru melihat keakraban antara Raja ke-7 wangsa Saud dan Presiden ke-7 Indonesia. Mulai dari sambutan di tangga pesawat yang dibawa khusus, berpayung di tengah derasnya hujan, bergandengan tangan usai penganugerahan Bintang Mahaputra Adipurna, hingga “vlog collab” saat makan malam. Semua itu menunjukkan suasana hangat dan mesra yang jarang ditunjukkan sang raja kepada pemimpin negara lain.

Sebagai warga negara yang baik dan “orang normal”, tentu saya sangat gembira mencermati berita aktual tersebut. Di samping tentunya berharap adanya peningkatan kerjasama bilateral kedua negara. Semoga ALLAH SWT meridhoi segala kebaikan yang diniatkan. Aamiin.

Kredit Foto: Agus Suparto/Biro Pers Sekertariat Negara