Kesalahan & Penghakiman

Sejak lahir saya mengenal dua orang yang paling menghancurkan hidup saya. Dan sampai kini pun, setelah semua peringatan dari Tuhan yang telah datang, dua orang itu masih berusaha menghancurkan saya. Nggak ada tobat-tobatnya. Demi Allah, hati mereka berdua sangat hitam. Ironisnya secara paradoks mereka merasa paling putih. Tapi sudahlah, kalau saya teruskan nanti malah tambah dihakimi. Apalagi di FB ini mayoritas tak pernah kenal di dunia nyata.

Cuma 4 orang dari 8 orang yang tahu masalah saya secara langsung di dunia nyata yang serta-merta seketika memihak saya. Sisanya? Malah menyalahkan saya: korban. Yang lain, mereka yang “dengar-dengar saja” menganggap masalah itu tak ada dan sayalah yang cuma cari perhatian. Atau pasang jurus lepas-tangan dan menghindar.

Apa yang mereka tak sadari adalah, selain kehancuran jiwa dan mental, akibat perlakuan dan ucapan kedua orang itu, saya nyaris menjadi kriminal. Saya yang korban ingin mengorbankan orang lain, karena tak bisa membalas kepada pelaku. Ya. Jadi lingkaran setan. Karena kasus yang saya baru tahu semalam, pernah dituduhkan juga kepada saya. Dan korban kasus yang saya tulis di status dinihari tadi, adalah teman kuliah S-2 korban di kasus saya.

Bedanya, saya tidak melakukan secara fisik, tetapi secara psikis dengan verbal. Karena itu tak bisa dipidana, walau saya sempat diadukan ke sebuah yayasan pembela hak khusus. Dan pembeda paling besar: saya sadar serta memperbaikinya. Hanya, kerusakan sudah terjadi. Bak paku yang dihantamkan ke dinding. Meski bisa dicabut, tapi tetap meninggalkan bekas.
Saya mengaku salah. Tapi semua tak bisa lagi dipertahankan. Walaupun saya sudah memperbaiki dengan susah-payah. Dan di kasus saya, persentase yang berhasil sangat kecil, mungkin kurang dari 1 %.

Dan kini, selain masih harus menghadapi sejumlah kenyataan pahit dalam hidup, saya juga terpaksa membereskan sampah kehidupan akibat ulah kedua orang yang saya sebut di awal tulisan. Karena itu, saya tak butuh lagi penghakiman dari siapa pun. Mereka yang merasa lebih baik, bertakwa, beriman, mulia, suci, sabar, hebat, bersyukur, atau beruntung… please go to hell.

Yah… Not the best way to start Monday. But like Nietzsche said, I believe what doesn’t kill you makes you stronger. Yuk, nyanyi bareng Kelly Clarkson biar ceumungut!

Stronger – Kelly Clarkson

[Tulisan ini semula dimuat di FB. Di sana malah diprivatkan.]

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s