Saya Tidak Mendukung Ahok

Saya bukan siapa-siapa. Bukan aktivis hebat seperti Mbak Emmy Hafild yang tadi saya baca “surat terbuka”-nya. Walau pada 1998 saya sempat jadi aktivis, tapi cuma “garis belakang” saja.*) Makanya saya tahu diri sekali. Saya bukan pejuang “garis depan” seperti aktivis 1998 lainnya. Dan tak pernah terlibat dalam politik praktis setelahnya. **) Saya cuma jadi pegawai biasa, profesional, dan kemudian jadi usahawan. Kalau pun aktif di sosial-kemasyarakatan sebatas jadi penggembira saja. Sekali lagi, saya bukan siapa-siapa.

Tapi pada 2014, tiba-tiba ada sesama orang biasa dicalonkan jadi Presiden R.I. Orang yang bukan dari elite politik, bukan taipan konglomerat, bukan bagian dari masa lalu hitam negeri ini. Maka, saya pun tergerak menyumbangkan karya sesuai keahlian saya. Sama seperti di 1998, saya membuat media (untuk platform-nya kami dibantu oleh timnya Pak Kurniawan Subiantoro dari TDA).
 
Saya lantas koordinasikan dengan salah satu Kantor Pemenangan Pemilu Tim Kampanye Nasional (jadi bukan dari sayap relawan), termasuk langsung dengan ketuanya. Kemudian kami juga bekerja sama dengan Tim Kampanye Putih yang dipimpin Johannes Ardiant -kini sedang studi di Harvard University- untuk menyebarkan “kontra propaganda” atas “kampanye hitam” yang disebarkan kubu lawan, antara lain melalui “Obor Rakyat”.

Saya bukan pencari proyek apalagi sekedar rente atau komisi. Saya juga bukan calo atau makelar untuk kegiatan politik. Tak ada keuntungan material langsung yang saya dapat dari berpolitik praktis. Sehingga insya ALLAH rekam jejak saya bersih.

Tapi saya sadar dan tahu diri -sekali lagi- bukan siapa-siapa. Maka saat mencermati adanya ancaman terhadap NKRI dari dua sisi, saya memutuskan untuk ikut lagi berbuat sesuatu.
Memanfaatkan momentum Pilkada Serentak 2017 terutama di DKI Jakarta, mereka yang selama ini tertutupi misinya mulai terbuka. Sebenarnya, aparat keamanan sudah lama mendeteksinya. Tapi memang sulit untuk melakukan tindakan hukum selama mereka belum memulai melakukan apa-apa. Siapa mereka itu? Pihak yang tidak senang Indonesia maju dan jadi negara besar. 

Saya tengarai mereka ada 3 pihak:

1. Sisa Soehartois dan kroni Orde Baru yang rindu masa lalu saat mereka berkuasa.

2. Mafia dan kartel beserta antek-anteknya yang jengkel bisnisnya terganggu dengan upaya penegakan “good governance”.

3. Anti-Indonesia dan Pancasila, yang terbagi jadi dua:

a. Pihak yang ingin Indonesia menjadi bagian dari gerakan trans-nasional berbasis agama, termasuk sub-bagiannya dengan beragam slogan primordialisme dan sektarianisme. (kanan ekstrem).

b. Pihak yang ingin Indonesia terpecah menjadi beberapa bagian negara merdeka yang lebih kecil, dengan dalih universalisme HAM dan demokrasi liberal. (kiri ekstrem).

Saya pun mencari bantuan dari mana-mana untuk “melakukan sesuatu” bagi Indonesia. Karena saya cuma rakyat biasa, bukan aktivis aktif, bukan golongan berpunya, dan tak punya banyak akses. Kami tahu kami bukan yang pertama. Namun, setidaknya kami berusaha. Di sela-sela keseharian mencari sesuap nasi tentunya. Sebab kami kuatir, kalau cuma sibuk berkarya di bidang kami saja, bisa-bisa generasi anak kami cuma dapat cerita: “dulu pernah ada negara besar bernama Indonesia.”

Maka, saya memutuskan untuk mengajak teman-teman membuat gerakan melawan kelompok intoleran: “Netizen untuk Negeri”. Karena terbukti, mereka akan melakukan segala cara untuk meraih kekuasaan.

Oleh karena itu, saya tidak mendukung Ahok yang bernama asli Basuki Tjahaja Purnama itu. Namun saya, sebagaimana dulu juga mendukung Jokowi saat maju sebagai presiden, mendukung nilai-nilai yang diusungnya, antara lain: demokrasi, anti primordialisme dan sektarianisme, dan kemajuan peradaban. Semua itu demi Indonesia Raya!

*) Bisa dicari dengan mudah rekam jejaknya karena antara lain apa yang kami buat dijadikan tesis S-2 di UI oleh Mas Dr. Satrio Arismunandar.
**) Saya terlibat di Timses salah satu pasangan capres-cawapres pada 2004 & 2009 sebagai profesional yang dibayar, bukan relawan sukarela.
[Tulisan ini pertama kali dimuat sebagai status di account FB utama penulis.]

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s