Hari Minggu (8/1) pagi hingga siang tadi diadakan Deklarasi Gerakan Anti Hoax serentak di 7 kota. Selain di Jakarta, juga di Surabaya, Bandung, Solo, Yogya, Semarang dan Wonosobo. Untuk di Jakarta, kegiatan mengambil momentum Car Free Day di area jalan Sudirman-Thamrin. Dua panggung mini didirikan di jalan Teluk Betung, depan Menara BCA.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Menkominfo Rudiantara. Juga ada Prof. Dr. Komaruddin Hidayat. Beliau sendiri mengatakan bahwa pikirannya sangat simple. Bahwasanya hoax itu memang kepalsuan yg sengaja dibuat dan disebarkan berdasarkan rasa kebencian. Itu masuk kategori fitnah dan ghibah. Alqur’an mengumpamakan dg makan bangkai teman sendiri. Karena itu ia mendukung gerakan tersebut.
Menurut salah satu pimpinannya bernama M. Jawy, Masyarakat Indonesia Anti Hoax adalah komunitas yang bertujuan memerangi meruyaknya berita dan kabar bohong atau hoax. Sementara dibentuk pula Mafindo atau Masyarakat Anti Fitnah Indonesia sebagai wadah perkumpulannya. Pendirinya yaitu Harry S, Septiaji EN, Eko J, Aribowo S.
Pada saat ini, kegiatannya masih bersifat konsolidasi relawan. Sedangkan kerjasama formal dengan pemerintah belum ada. Walaupun pengurusnya sudah bertemu dengan Ketua Dewan Pers dan Menkominfo.
Sementara mendatang juga akan dilakukan literasi untuk masyarakat umum. Juga sosialisasi ke sekolah, kampus, tokoh lintas agama, dan tokoh muda, demikian ujar M. Jawy.
Selain diisi orasi, di sekitar dua panggung mini yang didirikan juga sempat diisi senam aerobik gratis. Juga ada photo booth dengan frame khusus yang disediakan. Photo booth itu sendiri semula berupa kain putih namun dicap dengan tangan warga yang dicelupkan ke cat sebagai tanda dukungan. Genderang perang lawan hoax telah ditabuh.