Ada skenario kelompok yang disponsori pihak luar dengan dalih HAM dan semacamnya, ada pula skenario sekelompok orang Indonesia berdalih agama yang berafiliasi dengan organisasitang empat dari Polri, tentunya informasi ini tidak bisa dianggap remeh.
Kekuatiran meletusnya semacam “Arab Spring” bahkan sudah diketahui para pemuka agama. Dalam acara “Mata Najwa” di Metro TV pada hari Rabu (2/11), Ketua Umum PBNU Prof. Dr. K.H. Said Agil Siradj mengingatkan, bahwa kekacauan berdarah luar biasa besar di jazirah Arabia itu dimulai dengan hal kecil: “Bakar dirinya seorang tukang sayur yang berdemonstrasi di depan gedung parlemen Tunisia”. Kejadian itulah yang lantas dipolitisasi dan dijadikan bola salju kerusuhan.
Karena itu, tak heran ada yang menggunakan isyu “jihad siap mati” di beberapa kelompok demonstran. Mereka berharap aparat keamanan terprovokasi sehingga jatuh martir dari pihak demonstran. Dengan begitu akan lebih mudah bagi mereka mendesakkan agendanya.
Dilandasi semua hal itulah, demi menjaga negeri ini, Presiden Jokowi melakukan silaturahmi ke kediaman Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto. Demikian pula ketika beliau mengundang para ulama ke Istana Negara keesokan harinya.
Saya pribadi memilih “menghibur diri” dengan guyonan Kapolri di acara “Mata Najwa” yang sama. Beliau mengatakan apa yang terjadi hari ini semata adalah “panggung” bagi orang-orang yang tak mendapat panggung karena tak diundang di “Mata Najwa”. Bagaimana pun semua adalah Warga Negara Indonesia. Dan demonstrasi memang hak dalam demokrasi.
Semoga saja benar begitu. Sehingga sirnalah semua kekuatiran akibat begitu riuhnya segala retorika, propaganda, agitasi dan provokasi di berbagai media, terutama media sosial. Semoga demonstrasi besok berlangsung damai dan aman, sehingga para peserta bisa kembali kepada keluarganya dan melanjutkan perjuangan hidup sehari-hari di Indonesia kita bersama.
Kita harus sadar, harga kedamaian dan ke-Indonesia-an terlalu mahal untuk dipertaruhkan. Bahkan untuk jabatan presiden sekali pun.
[Tulisan ini juga diunggah di account Facebook utama penulis.]