Indonesia kembali membuat sejarah dengan menggelar Pilkada serentak. Sebanyak 267 daerah yang masa jabatan Kepala Daerahnya habis pada 2015 akan menggelar Pemilu. Dari jumlah itu, sebanyak 9 daerah adalah provinsi, 34 kota dan 224 kabupaten. Terdapat 20 pasangan calon gubernur-wakil gubernur, dengan hanya 2 pasangan calon perseorangan. Untuk data daerah tingkat dua, terus terang saya bingung karena data di artikel sama yang saya kutip berbeda padahal cuma beda paragraf.
Disebutkan ada 676 pasangan calon bupati-wakil bupati yang tersebar di 223 kabupaten (di atas disebutkan 224). Dari jumlah itu, sebanyak 126 pasangan adalah calon perseorangan dan sisanya 550 dari jalur partai politik (parpol) atau gabungan parpol. Sementara untuk kota, ada 114 pasangan calon di 36 kota (di atas disebutkan 34). Dari jumlah itu, 28 pasangan calon perseorangan dan 86 pasangan diusulkan parpol atau gabungan parpol.
Twitter pun ikut berpartisipasi dengan memberikan icon emoticon khusus berupa tangan bercat merah putih dengan jari kelingking diangkat. Sempat pula jadi “trending topic” karena tentunya banyak netizen yang bercuit soal ini. Pemilih yang terdaftar dalam DPT berjumlah 96.869.739. Dibanding penduduk Indonesia yang 250 juta-an sebenarnya ini kecil. Tetapi pemilih yang tidak terdaftar masih bisa memilih dengan KTP. Penggunaan hak pilih ditargetkan di angka 70 %. Ini rata-rata sama dari Pemilu ke Pemilu sejak masa Orde Baru.
Tidak masalah hendak memilih atau tidak memilih, karena itu adalah hak -bukan kewajiban- warga negara. Tetapi bila hendak memilih, pastikan pasangan calonnya adalah yang pro-rakyat dan sebersih mungkin dari korupsi. Karena bila tidak, kita akan menyesal selama lima tahun berikutnya. Dan tentunya membuat sulit rakyat di daerah bersangkutan. Semoga saja para kepala daerah terpilih mampu memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Ilustrasi: kpu-trenggalekkab.go.id
Sumber data: