Setelah sejak 2007 menulis blog ini, secara SEO nilai blog ini cukup tinggi (baca kembali artikel saya “Nilai dan Harga Situs“). Rerata hits adalah 700 kunjungan per hari, dan kini total sudah lebih dari 900.000. Kalau perhitungan saya benar, di Januari 2016 blog ini akan mencapai angka 1 juta kunjungan! Sementara situs saya Resensi Film malah sudah tembus “angka keramat” itu! Padahal, domainnya baru saya dapatkan November 2015 lalu. Jadi, dalam setahun, kunjungannya mencapai lebih dari 650.000. Karena saat memakai domain lama, dalam lima tahun cuma dapat 350.000-an saja atau 70.000 per tahun.

Angka ini jelas besar, karena saya sudah berkonsultasi dengan kolega saya Nukman Luthfie, pakar Teknologi Informasi (T.I.) yang kerapkali diundang sebagai narasumber di berbagai forum. Asal tahu saja, blog pribadi apalagi yang beralamat di situs gratis seperti milik saya, rata-rata hanya dapat kunjungan 5 hits saja per hari! Kalau yang berbayar, agak mendingan. Tapi angka rata-ratanya pun tak lebih dari 50 hits per hari. Maka, tak heran banyak blog tak berani memajang statistiknya. Beberapa kolega saya yang terkategori “blogger seleb” (bedakan dengan “seleb blogger”) pun tak berani memampangnya.

Setelah saya cek dengan peranti aplikasi T.I. khusus, memang hits-nya rata-rata ya segitu. Paling bagus 100-150 hits per hari. Alhamdulillah angka ini sudah saya lampaui empat tahun lalu. Tetapi, ada yang nilai dan harga situs mereka lebih tinggi. Sebabnya? Antara lain karena banyaknya tautan menuju situs mereka. Ada pula yang seolah “laku keras” karena disesaki iklan. Padahal, itu justru cuma karena hubungan baik dengan pihak pengiklan saja. Sementara, hitsnya sebenarnya “biasa aja”. Sayangnya, banyak pengiklan -termasuk biro iklan- yang kurang paham bagaimana mengukur kualitas sebuah blog atau situs.

Sekian lama nge-blog, sudah sejak beberapa tahun lalu saya tidak lagi menghadiri perhelatan blog dimana saya sekedar peserta. Kecuali, tentu saja kalau saya diundang sebagai pembicara. Sebabnya sederhana, generasi yang hadir di sana sudah dua dekade di bawah saya. Akan ironis kalau saya “turun ke lantai dansa” bersama mereka.

Menjelang 2016 ini, saya pun kembali mengevaluasi perjalanan saya sepanjang tahun ini. Jujur saja, 90 % target resolusi awal tahun tidak tercapai. Karena di kehidupan nyata, saya pribadi sedang dirundung banyak sekali masalah. Tapi, stop! Saya sudah berjanji untuk berhenti curhat bukan? (baca lagi artikel saya “Jangan Curhat Sembarangan!“). Dalam bidang penulisan saja, saya nyaris gagal-total. Saat membaca “Resolusi 2015 Saya“, terasa sekali kalau saya kurang fokus mewujudkannya. Tetapi, khusus untuk butir kelima saya tidak terlalu menyesalinya, karena justru dalam kehidupan nyata ada hal yang lebih penting dan prioritas untuk dilakukan.

Nah, saat mencoba mengisi bolong-bolong blog yang seharusnya saya isi dengan tulisan setiap hari ini (saya mulai “kedodoran” sejak 2012), saya malah sadar ada satu kategori yang luput. Sebagai sebuah blog yang seharusnya berfungsi sebagai semacam “jurnal harian”, malah tak ada kategori “Aktivitas Penulis”. Maka, saya pun menambahkannya kemarin malam. Sayangnya, sejak laptop dan external hard disk saya hilang dicuri maling, banyak rekaman data hilang termasuk kalender kegiatan saya selama 15 tahun! Setidaknya, di blog ini saya bisa me-retrieve sebagian kecil di antaranya. Karena sebelumnya tersebar di banyak kategori lain, maka pelan-pelan saya harus memilah, selama ini saya “ngapain aja sih?” Tentu saja, aktivitas saya di sini adalah yang saya rasa berguna untuk dibagikan. Tidak semua. Kalau sekedar jalan-jalan atau makan-makan, tentu tidak ada. Tetapi saya berencana akan membuat situs khusus soal dua hal itu. Hanya satu yang jelas, insya ALLAH saya  tetap konsisten menghindari Pamer.
Walau sebenarnya saya sudah cukup banyak bepergian dan menikmati hal-hal yang tidak mudah diraih dalam hidup. Semoga ALLAH terus merendahkan hati saya. aamiin.

Ilustrasi: mashable.com