Hari ini, saya bertemu dengan seseorang dari sekian agenda meeting. Orang ini seorang wanita seumuran saya yang berprofesi sebagai pengusaha. Ia bercerita, sebelum jadi pengusaha ia pernah menjadi model dan sempat memiliki model agency. Bahkan, anaknya yang masih remaja juga sempat menjadi model. Tetapi, ada pernyataan miris yang dilontarkannya. Ia menganggap profesi model itu buruk.
Saya –yang pernah punya pasangan model dan bekerja di sebuah group media terkemuka penyelenggara lomba model prestisius- menyanggahnya. Tetapi ia bersikeras kalau “semua model bisa dibeli!”. Secara akal sehat saja, generalisasi seperti ini jelas salah. Sama salahnya seperti kita mengatakan, “Semua orang Jawa suka makanan manis.” Ibu saya orang Jawa, dan dia tidak suka makanan manis, malah lebih suka asam dan gurih.
Itulah kelemahan generalisasi. Dalam filsafat terutama logika, hal itu masuk dalam kekeliruan berpikir atau logical fallacy. Kata “semua” yang berarti universal, haruslah benar-benar berarti seluruhnya tanpa kecuali. Contoh kalimat ini adalah pernyataan sains seperti, “Semua mamalia menyusui”. Tidak ada mamalia yang tidak menyusui, karena arti kata yang berasal dari bahasa Latin itu memang “hewan menyusui”, dalam arti memberikan susu melalui putingnya kepada anaknya mulai dari lahir hingga disapih.
Dalam pernyataan yang tak jelas kebenaran dan kesahihannya, tidak boleh diberikan pernyataan universal, tetapi harus partikular atau sebagian. Contoh dari kalimat yang sama, seharusnya teman saya mengatakan, “ada saja model yang bisa dibeli.” Nah, bila ini kalimatnya, maka saya tak akan menyanggah atau memprotesnya. Karena faktanya, memang ada yang seperti itu. Anda tentu tahu maksud dari “dibeli” bukan? Saya tak harus menerangkannya begitu gamblang di sini.
Model adalah profesi terhormat. Sama saja dengan dokter, polisi atau jurnalis. Maka, pernyataan merendahkan semacam itu seharusnya tak keluar dari mulut seorang wanita terhormat. Saya sangat menyayangkan hal itu dan berjanji pada diri sendiri akan berhati-hati kepada orang yang mudah menghakimi dan menggeneralisasi.