Dalam film The Pursuit of Happyness (2006) yang berasal dari kisah nyata, karakter Chris Gardner yang diperankan oleh Will Smith lulus dari ujian sebagai pialang dan diterima bekerja. Tidak ada yang memberinya selamat. Tidak ada yang menyiapkan pesta kejutan. Bahkan, tidak ada yang peduli.
Ia keluar dari gedung firma pialang sendirian, ke trotoar penuh manusia yang lalu-lalang dengan urusan masing-masing. Dan apa yang dilakukannya? Bertepuk tangan!
Ia merayakan keberhasilannya sendiri, sendirian!
Seperti saya tuliskan kemarin, hargailah “milestone” yang kita raih. Tak perlu orang lain untuk memberikan pengakuan atau penghargaan. Cukup diri sendiri.
Karena manusia, memang kerapkali terlalu tinggi hati untuk memberikan pujian. Atau, malah sekedar tak peduli karena sudah sibuk dengan urusannya sendiri.
Tepuk tangan tak harus dilakukan oleh sekumpulan pengagum atau fans yang meneriakkan nama Anda dari bawah panggung. Tepuk tangan tak harus dilakukan oleh anak buah atau atasan Anda saat Anda sukses melakukan pekerjaan.
Malah, seringkali pekerjaan paling berbahaya di dunia nyata, sangat sepi dari perhatian. Bahkan, mereka seringkali tak mendapatkan imbalan memadai atas pekerjaannya. Contohnya adalah para penambang batu mulia yang seperti bangsa dwarf di kisah The Lord of The Ring dan The Hobbit, manusia malah dikisahkan tak begitu peduli keberadaan mereka. Di dunia nyata para penambang batu mulia malah lebih menyedihkan. Karena di banyak negara terutama di kawasan Afrika, mereka bekerja bak budak zaman pertengahan.
Maka, bila pekerjaan atau bisnis Anda tidak seberbahaya itu, Anda layak merayakannya setiap hari. Karena Anda bisa pulang ke rumah, bertemu keluarga dan tidur di bawah atap dengan tenang. Apalagi bila Anda mencapai sesuatu yang besar bagi hidup Anda, bertepuk tanganlah! Seperti saya hari ini yang berhasil menyelesaikan penulisan 200 resensi film di http://resensi-film.com !