Membalas dendam tidaklah selalu seperti di film-film, yaitu dengan membunuh. Tetapi tetap dalam konteks ‘mengalahkan’ dan ‘memuaskan rasa sakit hati’. Karena sebenarnya dendam itu letaknya di hati. Dan ia difasilitasi oleh ego.
No. Sekali lagi itu tidaklah salah. Asal tahu cara penyalurannya.
Balas dendam terbaik itu adalah membuat orang yang pernah menyakiti hati kita menyesal. Apalagi kalau dia yang memutuskan hubungan atau justru membuat masalah.
Malu. Takut. Kalah. Sedih.
Perasaan itulah yang harus kita timbulkan pada diri ‘musuh’ kita. Mereka yang pernah menyakiti, merugikan, menghina, melecehkan, mencemarkan nama baik adalah ‘musuh’.
Bagaimana caranya?
Prestasi.
Cuma itu jawabannya. Buat mereka sadar, bahwa tanpa mereka, kita bukan saja tetap tegar berdiri. Bahkan, bukan sekedar itu saja. Kita malah makin maju, makin hebat, makin cemerlang, makin gemilang.
Kalau mungkin, buat mereka mendengar, melihat atau mengetahuinya dari orang lain. Bisa jadi itu teman atau malah media massa.
Buat mereka menyesal.
Itulah balas dendam terbaik!
Ilustrasi: debate.org