Hidup Ini Pahit, Semua Cuma Ilusi

 

tumblr_mdr37fJnWN1rp9mt7o1_500Anda pernah mengalami kehilangan? Apa saja. Mulai dari dompet yang kecopetan, rumah kebakaran, flashdisk ketinggalan, atau yang sifatnya hubungan seperti bercerai dengan pasangan hidup. Bagaimana rasanya?

Pahit.

Pasti.

Celakanya, itulah hidup. Itulah realitas. Dan realitas tidak melulu putih. Ia punya sisi gelap yang hitam.

Wajar. Alamiah. Karena Tuhan menciptakan semuanya berpasang-pasangan.

Tetapi seringkali kita sulit menerimanya. Justru karena itulah semua agama menjanjikan surga. Dimana hanya ada kesenangan dan kebahagiaan yang kekal abadi.

Ini dunia fana. Dunia realitas dimana tak ada yang abadi. Semua cuma ilusi.

Andaikata ada tsunami, gempa bumi, bisa jadi malah sekedar tertinggal atau dicuri, semua yang kita miliki bisa hilang seketika.

Tap!

Bahkan kurang dari satu detik.

Mau bukti?

Cobalah banting handphone Anda sekeras mungkin. Ia pasti akan rusak dalam kurang dari satu detik. Padahal untuk membelinya Anda mungkin perlu mengumpulkan uang satu bulan atau lebih. Belum lagi menghitung proses pembuatannya. Mulai dari ide, perancangan, model, produksi, pengemasan, hingga pengiriman dan akhirnya penjualan. Bisa berbulan-bulan lamanya atau malah tahunan.

Kehilangan atau kehancuran selalu lebih cepat daripada proses membangunnya. Karena itu kita harus berpegang pada prinsip semua yang ada dalam hidup ini cuma ilusi. Bak rumah kartu yang hancur cuma karena hembusan angin belaka. Padahal kita tahu membangunnya perlu ketekunan, kesabaran, dan waktu.

Untuk menghadapi hidup yang pahit dan cuma ilusi ini, kita cuma bisa mengandalkan pengaplikasian dari dua kata: ikhlas dan sabar. Karena tanpa ini, hidup kita akan benar-benar pahit dan tanpa arti.

Tentu saja, bagi yang percaya, ada Tuhan. Tetapi bagaimana bila kita kehilangan iman kita? “Losing my religion” seperti lagu yang dinyanyikan R.E.M.?

Kita harus berpegang pada diri sendiri. Karena bahkan bila Tuhan ada, ia tak akan mengubah nasib seseorang bila orang itu sendiri tak berusaha. Karena sebenarnya, hanya diri kita sendirilah yang bisa kita percaya untuk mengubah nasib kita. Tak ada bantuan dari luar, tak ada orang lain yang bisa dipercaya. Cuma ada diri kita sendiri.

Bangun! Berdiri! Bangkit!

Jadilah terang bagi dunia.

Di tahun ini. Di tahun depan. Sepanjang hidup kita.

 

Foto ilustrasi: abriannaheidi.blogspot.com

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s