Apakah ada buku yang menyegarkan? Bagi penikmat buku, tentu tahu bahwa ada buku seperti itu. Tentu saja bukan menyegarkan tubuh atau fisik, tetapi pikiran dan hati.
Dan saya mendapatkan hal itu dari buku “The Book Club” karya Mary Alice Monroe itu. Meskipun di Indonesia kurang dikenal, tetapi ternyata wanita pengarang buku tersebut adalah “New York Times Bestselling Author”. Penulis yang telah mengarang tak kurang dari 19 judul buku tersebut ternyata terkenal di negara asalnya.
Dari buku tersebut, saya mendapatkan penyegaran, bahwasanya hidup memang tak selalu sesuai harapan kita. Problematika seringkali muncul tak terduga. Padahal, sebagai manusia, kita memang terlahir berusaha menghindari masalah. Para tokoh di buku tersebut memberikan semacam teladan pengalaman bagaimana memecahkan dilema yang dihadapi.
Peran teman dan keluarga seringkali penting. Tetapi tak bisa selalu diandalkan karena tiap orang punya urusan masing-masing.
Cerita dalam novel sendiri tak jarang merupakan satu bentuk idealisasi kehidupan. Masalah tampak terlalu mudah. Apalagi kalau sampai difilmkan karena harus selesai dalam satu-dua jam saja. Sementara dalam kehidupan nyata, kita harus tahan bertahun-tahun untuk mendapatkan jalan keluar yang seringkali bukan di tangan kita.
Walau begitu, buku yang menyegarkan seperti novel memang perlu dibaca sesekali. Tentu bagi yang hobby, lebih sering lebih baik. Karena “dunia fantasi” bisa membuat kita segar kembali saat harus berhadapan dengan “dunia nyata”.