Sudahkah Anda menyaksikan video di atas? Saya sendiri agak ketinggalan karena baru menyaksikan semalam. Penasaran karena di social media terutama Facebook banyak yang menyebutkan, saya terkejut saat melihat youtube.com ternyata jumlah viewersnya sudah di atas 3 juta! Kemampuan menarik pengunjung melalui social media atau internet itu disebut viral effect. Netizen termasuk saya dengan suka rela menyaksikannya, bahkan menyebarkannya. Kenapa? Ada beberapa motivasi tapi intinya adalah “merasa terlibat”.
Kita semua pernah merasakan cinta. Dan yang lebih pahit lagi, pernah merasakan kehilangan cinta. Dalam konteks menunggu dan ditunggu, juga rasanya banyak yang mengalami.
Maka, ini bukan soal pengalaman dan kenangan pernah menonton film aslinya di tahun 2002, melainkan lebih jauh daripada itu yaitu pengalaman pribadi yang lebih “kena” dan “nendang”. Banyak orang yang merasa terlibat. Bagi yang kreatif, ada yang malah langsung membuat video parodi atau pelesetannya.
Di sini, dengan tulus saya mengucapkan selamat kepada LINE dan biro iklannya. Keberhasilan semacam ini sangat luar biasa. Diplagiasi justru tanda bahwa kampanye iklan tersebut berhasil luar biasa.
Beberapa brand lain terdeteksi sudah menjadi follower. Sebutlah Indomie, XL, bahkan merek internasional seperti Coca-Cola telah membuat iklan via Twitter dengan merespon iklan LINE tersebut. Di dunia advertising, jelas pioneer posisinya sangat kuat. Ia sangat berpotensi menjadi market-leader. Walau beberapa brand yang mengikuti bukan di kelas produk yang sama. tapi jelas langkah kuda catur LINE ini mengagetkan produk sejenis seperti What’sApp atau Kakao Talk.
Lucu juga melihat fenomena netizen Indonesia yang seringkali tidak diduga. Dan terus-terang, ini menyegarkan di tengah pemberitaan media arus-utama yang penuh politik dan kriminalitas belaka.