Kemarin adalah peringatan Hari Bumi atau Earth Day sedunia. Memang tidak banyak yang ingat apalagi memperingati. Akan tetapi, kita seharusnya bisa sedikit berkontribusi bagi planet yang kita diami bersama ini. Andaikata kita terlahir sebagai makhluk planet lain, tentu saja kita tetap harus mempedulikan kelangsungan hidup planet yang kita tinggali. Jangan sampai seperti planet Krypton tempat asal Kal-El alias Superman dalam kisah komik. Dikisahkan para penguasa di planet itu menambang planet hingga ke intinya sehingga planet kehilangan keseimbangan dan akhirnya meledak.
Kebanyakan kita cuma rakyat biasa. Bukan pengusaha besar yang memiliki hak pertambangan atau konsesi pembukaan hutan. Juga bukan penguasa yang bisa menentukan kebijakan terkait alam dan lingkungan hidup.
Sebagian besar dari kita malah hidup begitu-begitu saja dari hari ke hari. Cuma bekerja dari pagi sampai sore, untuk kemudian pulang ke rumah menemui keluarga. Lantas setelah pensiun menunggu mati cuma dengan beribadah ritual pribadi saja.
Lantas, apa kontribusi bagi planet ini?
Hampir tidak ada, kalau malah mau dibilang nol besar.
Berapa orang sih dari kita yang jadi aktivis lingkungan? Berapa orang sih dari kita yang jadi donatur tetap organisasi pro-lingkungan hidup? Berapa orang sih dari kita yang mengajarkan pada keluarga termasuk anak-anak tentang pentingnya menjaga kelestarian alam? Berapa orang sih dari kita yang sayang hewan dan tanaman? Berapa orang sih dari kita yang peduli pada lingkungan?
Anda tahu jawabannya. Tidak banyak. Malah cuma segelintir.
Banyak tindakan kecil secara pribadi yang bisa dilakukan untuk berkontribusi bagi kelestarian alam dan lingkungan sebenarnya. Contohlah seperti mengurangi sampah plastik dan styrofoam. Memperpanjang usia pakai barang dengan tidak mengikuti mode dan memakainya hingga rusak. Menghabiskan makanan dan minuman yang diambil. Tidak memakai wadah atau produk sekali pakai. Membuang sampah pada tempatnya dan kalau bisa mendaur-ulang sampah. Menanam aneka jenis tanaman. Membuat biopori di halaman atau kebun. Menyayangi hewan termasuk dengan tidak memeliharanya sendiri terutama hewan langka, kecuali memiliki fasilitas memadai dan seizin aparat berwenang. Mengurangi pemakaian AC dengan freon berbahan CFC. Mengurangi pemakaian listrik. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor terutama yang berbahan bakar fosil. Mengurangi asap dan pembakaran. Mengurangi pemakaian bahan kimia berbahaya. Menolak produk-produk tidak ramah lingkungan termasuk yang menggunakan hewan sebagai bahan percobaan secara massif. Dan sebagainya.
Daftar ini bisa Anda tambahkan dan perpanjang. Lihatlah, betapa mudahnya sebenarnya melakukan itu semua. Memang perlu keteguhan tekad. Agar tidak merasa sendirian, sebaiknya bergabung dengan komunitas bervisi serupa. Perlu pula sekali-sekali mengikuti aktivitas lapangan terkait agar terasa etos perjuangannya.
Bumi kita cuma satu. Kalau bukan kita penghuninya yang memelihara, siapa lagi?
Ilustrasi: op-inions.com