Alam Tanda Kekuasaan Tuhan

Foto kiri adalah foto asli dengan bagian yang diperbesar pada foto kanan diatur lebih gelap. Setelah diputar arahnya secara vertikal 180 derajat, tampak lafazh ALLAH dalam aksara Arab. (bisa diperbesar dengan mengklik pada foto)

Foto kiri adalah foto asli dengan bagian yang diperbesar pada foto kanan diatur lebih gelap. Setelah diputar arahnya secara vertikal 180 derajat, tampak lafazh ALLAH dalam aksara Arab. (bisa diperbesar dengan mengklik pada foto)

Kita yang merasa hidup sebagai manusia modern seringkali lupa, bahwa sebenarnya masih ada kekuatan “supranatural” di atas segalanya. Teknologi dan pencapaian ilmu-pengetahuan manusia seakan sudah paripurna. Alam seolah sudah kita ‘taklukkan’ dengan dibangunnya kota-kota peradaban manusia. Kita lupa, bahwa bangsa-bangsa besar sebelum peradaban saat ini pun merasa begitu.

Sebutlah bangsa-bangsa penguasa dunia dalam imperium megah yang menguasai wilayah luas. Ada bangsa Persia, Mesopotamia, Byzantium, Mesir, Aztec, Inca, Maya, Yunani, Romawi, bahkan di Indonesia ada Sriwijaya dan Majapahit. Sisa-sisa jejak kebesaran mereka masih ada yang tersisa dalam produk kebudayaan yang menjadi artefak sejarah. Akan tetapi, ke manakah mereka sekarang?

Saya lantas teringat firman ALLAH SWT di Al-Qur’an surat Maryam (19) ayat 98:

وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هَلْ تُحِسُّ مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ أَوْ تَسْمَعُ لَهُمْ رِكْزًا

Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yg samar-samar?

Selain bangsa-bangsa yang tercatat sejarah sebagai bangsa penguasa besar tersebut, Al-Qur’an juga menyebutkan ada 13 bangsa yang dimusnahkan ALLAH SWT. Bila bangsa-bangsa imperium luntur kekuasaannya dalam arti kehilangan pengaruh politik di dunia, namun bangsa-bangsa yang disebutkan dalam kitab suci dihancurkan karena melawan perintah Tuhan Sejati. Tercatat ada 13 kaum atau bangsa yang dilenyapkan dari muka Bumi oleh ALLAH SWT, mereka adalah:

  1. Penentang Nabi/Rasul Nuh a.s., dihancurkan dengan banjir dahsyat yang menenggelamkan seluruh negeri. Kejadian ini juga direkam dalam Bible. (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat al-Ankabut: 14).
  2. Kaum ‘Ad di masa Nabi/Rasul Hud a.s. (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat at-Taubah: 70, al-Qamar: 18, Fushilat: 13, an-Najm: 50, Qaf: 13).
  3. Kaum Tsamud di masa Nabi/Rasul Shaleh a.s. (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat al-Hijr: 80, Hud: 68, Qaf: 12).
  4. Penentang Nabi/Rasul Luth a.s. Dikenal Bible sebagai negeri Sodom dan Gomorah yang mempraktekkan homoseksualitas. (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat al-Syu’ara: 160, an-Naml: 54, al-Hijr: 67, al-Furqan: 38, Qaf: 12).
  5. Kaum Madyan di masa Nabi/Rasul Syuaib a.s. (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat at-Taubah: 70, al-Hijr: 78, Thaaha: 40, dan al-Hajj: 44).
  6. Penduduk Aikah, yang juga diseru kepada ketauhidan oleh Nabi/Rasul Syuaib a.s. (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat al-Hijr: 78, al-Syu’ara: 176, Shad: 13, Qaf: 14).
  7. Pengikut Fir’aun yang kepada mereka diutus Nabi/Rasul Musa a.s. dan Nabi/Rasul Harun a.s. (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah: 50 dan Yunus: 92).
  8. Ashab Al-Sabt yang tinggal di kota Eliah, Elat-kini Palestina. Tidak diterangkan dalam Al-Qur’an siapa Nabi/Rasul yang mereka tentang (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat al-A’raf: 163).
  9. Ashab Al-Rass yang merujuk suatu daerah yang kering airnya. Nabi/Rasul yang mereka tentang tidak disebutkan jelas, namun para ahli agama menduga Nabi/Rasul Saleh a.s. atau Nabi/Rasul Syuaib a.s. Ada pula yang menduga yang ditentang adalah seorang suci setingkat Nabi namun bukan Rasul bernama Handzalah bin Shinwan (atau bin Shofwan). (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat al-Furqan: 38 dan Qaf : 12).
  10. Ashab al-Ukhdud yang mencampakkan orang beriman  ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yang tengah menggendong seorang bayi. (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an al-Buruj: 4-9).
  11. Ashab Al-Qaryah, yang diduga para ahli tafsir penduduk negeri Antaqiyah. Beberapa Nabi yang diutus kepada mereka ditentang bahkan dibunuh (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat Yaasiin: 13).
  12. Penentang Tubba’, seorang raja dari bangsa Himyar. Sang raja beriman kepada ketauhidan, sementara rakyatnya menentangnya.  (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat ad-Dukhan: 37).
  13. Kaum di negeri Saba’ yang telah diperingatkan oleh Nabi/Rasul Sulaiman a.s. untuk menyembah ALLAH SWT, tapi malah menentang beliau.  (difirmankan ALLAH SWT dalam Al-Qur’an surat Saba: 15-19).

Mengingat itu semua, kita manusia diingatkan Tuhan bahwa teknologi dan ilmu-pengetahuan sehebat apa pun tak akan bisa melawan bencana alam. Padahal, alam ini cuma salah satu saja dari tanda kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya sendiri bergidik ngeri saat mencermati berita bencana di berbagai belahan Bumi. Tidak hanya banjir di Indonesia akhir-akhir ini saja, tapi juga hawa dingin di Amerika dan sebaliknya hawa panas di Eropa. Juga bencana banjir, topan, gempa bumi bahkan yang karena kelalaian manusia seperti kebakaran dan kelaparan.

Satu yang termutakhir, ALLAH kembali menampakkan kepada saya fenomena alam sebagai tanda kekuasaan-Nya. Saya terkejut saat mencermati foto-foto yang saya ambil di seputar lokasi bencana banjir Jakarta (tapi tak ada foto narsis lho). Salah satunya adalah yang saya tampilkan di atas. Foto ini diambil pada siang hari 14 Januari 2014 di atas jembatan fly-over non-toll T.B. Simatupang yang oleh kenek disebut “jalan baru”. Kita tahu dari berita, beberapa meter dari lokasi pengambilan foto ini  jalannya ambles karena banjir. Suatu kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak jalan itu dibangun. Bagi saya pribadi, bisa uthak-atik-gathuk. Karena di salah satu gedung yang terletak di depan jalan ambles itulah orang yang sudah begitu menzalimi saya berkantor saat ini. Tapi saya memilih tidak take it personally, karena secara logika memang pembangunan gedung di sana kurang memperhatikan kelayakan aliran kali yang melewatinya. Bagi saya, penampakan fenomena ini lebih sebagai peringatan bagi kita semua agar mengingat Tuhan lebih dalam lagi. Karena bencana dan alam ini cuma satu tanda saja dari begitu besar dan luasnya kekuasaan Tuhan.

Catatan: Saya dua kali diperlihatkan ALLAH SWT fenomena penulisan “Asma-Nya” di awan. Satu lagi saya pernah utarakan di tulisan berjudul “Tanda Kebesaran ALLAH SWT” pada 12 Agustus 2013 lalu. (lihat kembali dengan mengklik tautan ini). Mohon do’a-nya semoga ALLAH SWT menghindarkan penulis dari kesombongan, merasa suci, dan kekaguman pada diri sendiri.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s