Pulang

creative-design-angel-on-horse

Sudah lama saya ingin pulang…

Sewaktu saya bertemu dan mengobrol saat satu meja dengan Sonny B. Sofjan -Co-Founder & CBO Vanaya Institute- hari Sabtu (21/12) lalu, beliau menceritakan pengalamannya saat berumrah. Ketika itu, di Multazam beliau berdo’a agar dipulangkan pada saat sujud terakhir saat shalat. Namun, kata beliau, di akhir do’anya beliau menambahkan, bahwa andaikata ia masih diberikan izin untuk bangun dari sujud, berarti masih banyak tugas dalam hidup. Ternyata, beliau masih diizinkan meneruskan langkah sehingga bisa berbagi pengetahuan dan pengalaman termasuk dengan saya kemarin. Oh ya, dalam Islam, Multazam adalah salah satu tempat di tanah suci yang dijamin Tuhan sendiri sebagai tempat dimana pasti dikabulkannya do’a orang beriman.

Saya ingin menceritakan pula pengalaman saya LifeLearner, semoga ALLAH SWT menjauhkan Bhayu dari sombong, ujub dan riya’ saat menuliskan ini. Tadi pagi, ba’da Shubuh, dalam keadaan sadar -karena saya indigo- dalam “realm” yang lain, ada dua orang berkuda dengan pakaian berjubah putih datang. Mereka membawa kuda ketiga berwarna putih yang kosong tanpa penunggang. Setelah beruluk salam, mereka berkata akan menjemput saya untuk pulang. Katanya, beliau berdua diutus ALLAH SWT untuk memberikan pilihan pada saya apakah akan pulang sekarang, karena do’a saya sudah didengar. Mereka mengatakan waktu saya sebenarnya masih ada, tapi terserah saya kalau mau ikut mereka menaiki kuda ketiga itu. Tapi, sebelum saya menentukan pilihan, beliau menyatakan agar saya menuntaskan urusan dunia dulu. Minimal meninggalkan pesan agar urusan dunia saya diurus oleh ahli waris. Sebenarnya, saya sudah berkali-kali menulis surat wasiat, baik yang masih di file komputer, sempat di-print maupun tulisan tangan. Biasanya, tiap ulang tahun saya selalu menulis surat wasiat baru. Tapi, tadi pagi saya benar-benar tidak siap. Meski sempat menulis SMS sebagai persiapan kalau ternyata saya harus pulang saat itu, tapi urusan dunia ternyata belum selesai. Akhirnya beliau berdua pergi sambil mengatakan bahwa ternyata saya belum siap pulang.

Tinggallah saya yang termangu.

Bingung.

Saya bingung. Terus terang saya sangat bingung. Saya ingin pulang. Dan saya tahu bekal saya tidak akan pernah cukup. Tapi, saya sudah memegang tiket pulang sejak lama. Hanya saja, di tiket pulang itu tidak tercetak waktu keberangkatan. Berkali-kali saya mimpi berada di stasiun kereta bahkan sempat naik kereta,  tapi selalu disuruh turun lagi. Bahkan sebenarnya, saya sudah berkali-kali mengalami kejadian nyaris pulang. Satu kali nyaris tenggelam, satu kali nyaris jatuh ke jurang saat mendaki gunung, tiga kali nyaris kecelakaan lalu lintas fatal, belum lagi saat operasi karena penyakit yang saya derita dari lahir. Tapi alhamdulillah ALLAH SWT selalu mengizinkan saya menghirup nafas kehidupan kembali.

Saudaraku, LifeLearner, kalau Anda mengira saya alim sekali atau begitu hebatnya dalam beribadah, Anda salah. Saya justru makhluk Tuhan paling tidak taat, paling bandel, bahkan bisa jadi manusia paling jahat. Ibadah saya hancur, sehancur iman saya. Saya juga tidak merasa bersyukur atas begitu banyak nikmat Tuhan. Saya menuntut terlalu banyak dari Tuhan. Saya menyakiti banyak orang, membuat kecewa mereka yang mencintai saya, menyusahkan begitu banyak orang, bahkan jahat kepada hewan dan tumbuhan. Pendeknya, saya ini orang yang teramat sangat berdosa. Tapi entah mengapa, saya merasa Tuhan begitu mencintai saya. Ibarat seorang guru yang tetap membimbing muridnya yang paling bengal. Padahal, saya adalah orang yang amat bangga pada dosa-dosa saya. Saya juga tidak pernah menyesalinya sama sekali. Astaga!

Dengan saya masih bisa menuliskan artikel ini dan mem-posting-nya, berarti saya masih punya “tugas”. Sama seperti Sonny B. Sofjan di atas, saya merasa bahwa Tuhan ingin saya lebih memperhatikan orang lain, daripada diri saya sendiri. Maka, pada hari ini saya mencukupkan diri mempermasalahkan masalah saya. Saya ingin fokus pada memberi, memberi, dan memberi. Tentu sebatas kemampuan saya.

Sehingga kelak bila para aulia tadi kembali untuk menjemput saya pulang atas perintah ALLAH SWT, saya sudah akan siap dan tidak lagi menundanya. Serta, semoga saja saya bisa pulang menghadap-Nya dengan senyuman tersungging. Insya ALLAH.

aamiin ya Rabbal ‘alamiin.

Ilustrasi: www.webjoomlatemplates.com

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s