Di beberapa negara tertentu, hari ini diperingati sebagai “International Food Day”. Kalau tidak melihat televisi sebelum berangkat tadi, saya juga tidak tahu kok. Saya sedang malas mencari data dan fakta, apa dan kenapa hari ini diadakan. Tapi dari ILM (Iklan Layanan Masyarakat) yang ditayangkan TV, saya minimal tahu bahwa peringatan ini juga untuk mengingatkan manusia mengenai bahaya kelaparan.
Saya seringkali trenyuh menyaksikan betapa banyak di sekitar kita orang yang membuang-buang makanan. Okelah kita belum mampu berperan besar menyumbang jutaan dollar seperti Bill Gates, tapi kita setidaknya bisa peduli dengan menghabiskan makanan di piring kita sendiri. Apa susahnya sih? Kalau memang tidak mampu menghabiskan, ya jangan diambil atau dipesan dong.
Bukan masalah uangnya, tapi masalah “rasa kemanusiaan”-nya itu yang penting. Sikap membuang-buang makanan itu dilarang dalam agama Islam. Disebut sikap setan karena mubazir. Dan secara teoretis, itu sama dengan sikap antihero yang saya tulis dua hari lalu.
Kalau kita sudah jadi orangtua, ada baiknya hal ini ditekankan kepada anak-anak kita. Saya dulu beruntung ‘belajar sendiri’ dari majalah Bobo yang dilanggankan orangtua saya. Salah satunya saya ingat sekali pernah membaca kisah mengenai Dewi Sri. Ini adalah “Dewi Padi” dalam mitologi Jawa Kuno. Katanya, kalau ada nasi yang tidak habis, sang dewi akan menangis. Saat SMA aktif di Rohis (Kerohanian Islam), saya ingat juga pernah membaca hadits dimana Nabi meminta umatnya menghabiskan setiap butir nasi yang diambil. Karena bisa jadi di butir yang terbuang atau tidak termakan itulah terletak rezeki atau berkah Tuhan.
Maka, di hari ini, tepat sehari setelah Idul Adha yang mulia, saya mengajak Anda semua LifeLearner yang bijaksana agar menghabiskan setiap makanan dan minuman yang ada. Bila sekiranya tidak habis, sebelum basi, mari bagikan kepada yang lebih membutuhkan. Tengoklah sekeliling Anda banyak yang mau menerima. Ada satpam atau hansip, pemulung, tukang becak atau tukang ojek, dan sebagainya. Tentu bila Anda memberi, akan lebih baik dikemas dengan rapi agar tidak terkesan itu makanan sisa. Semoga Tuhan memberkati makanan dan minuman yang kita makan dengan begitu.
Foto ilustrasi sampah makanan dari http://biocycle.net