Menjadi

Achilles_tortoiseDalam filsafat, ada istilah menjadi. Bahasa Inggrisnya “being”. Ini menandakan perjalanan atau suatu proses.

Sebenarnya, manusia itu tak pernah selesai berproses. Hingga kematiannya, ia tetap terus menjadi.

Kalaupun ada yang merasa sudah “final”, sebenarnya itu cuma perasaannya saja. Mungkin karena ia merasa sudah melalui tahapan panjang kehidupan, atau malah merasa sudah mencapai target kehidupan yang diinginkan. Misalnya karena sudah lulus sekolah, maka ia merasa sudah selesai belajar.

Tanggal ini misalnya, di tahun 1965 adalah tanggal yang mengerikan. Bahkan selama 32 tahun setelahnya selama Orde Baru. Tapi dunia terus berputar. Pasca 1998, G-30-S tidak lagi semenyeramkan dulu. Ia mengalami desakralisasi. Bahkan nyaris juga tanggal 1 Oktober-nya dimana di situ diperingati Hari Kesaktian Pancasila. Kalau tidak “diselamatkan”, Pancasila yang merupakan dasar negara yang mutlak tak bisa diubah -kecuali dengan membubarkan negara- saja nyaris didesakralisasi. Karena penggunaan berlebihan oleh rezim yang otoriter, dasar negara dianggap tercemar nilainya.

Penggambaran ini merupakan sebuah penggambaran kecil bagaimana kita selalu tanpa henti berproses. Tak ada yang tetap kecuali perubahan itu sendiri. Panta Rei Ka Udon Menei, demikian kata Heracleitos sang filsuf asal Miletos-Yunani Kuno.

Sayangnya saya kerapkali lupa. Banyak hal yang saya ingin pertahankan seolah itu adalah harapan, padahal bukan. Ada sebuah usang yang saya pegang, padahal itu telah lekang. Saya lupa, kita semua cuma menjadi. Dan itu berarti tak pernah berhenti. Bahkan untuk suatu titik yang kita rasa telah titik, padahal ia tak pernah titik. Ia cuma guratan pseudo-titik bak kura-kura versus Achilles yang tak pernah sampai garis finish.

Catatan: Eh, maaf, bingung ya? Maklumlah orang filsafat. Hehehe. Kalau bingung di-skip saja ya. 😉

Ilustrasi Achilless mengejar kura-kura, suatu paradoks filsafat Yunani Kuno yang terkenal: rosarubicondior.blogspot.com

2 responses to “Menjadi

  1. Ping-balik: Kelebihan vs Kekurangan | LifeSchool by Bhayu M.H.·

  2. Ping-balik: Kompetensi & Ketrampilan | LifeSchool by Bhayu M.H.·

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s