Catatan: Melanjutkan tulisan pekan lalu
Saat memutuskan untuk berinvestasi, apa saja yang harus diwaspadai? Pertama dan terutama tentu resikonya. Tidak ada investasi yang tanpa resiko. Karena itu kewaspadaan sangat penting di sini.
Maka, kali ini saya mengetengahkan apa saja yang perlu diperhatikan saat hendak menempatkan uang Anda pada satu instrumen investasi. Urutan di sini tidak menunjukkan prioritas, hanya merupakan daftar pengingat saja.
- Investee. Perhatikan siapa pihak yang menawari Anda berinvestasi (investee). Bila ia adalah institusi, cermati legalitas dan kredibilitasnya. Kalau ia perorangan, cermati integritas dan kredibilitasnya. Jangan berinvestasi pada “alien”, yaitu mereka yang sama sekali tidak bisa dicek apa-siapanya.
- Jaminan. Investasi seharusnya memiliki jaminan yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum. Ini termasuk surat perjanjian investasi yang disahkan notaris. Apabila investee adalah institusi, maka seharusnya ada lembaga penjamin yang memberikan semacam verifikasi atas keabsahan status hukumnya. Contohnya, untuk investasi di bursa saham, lembaga sekuritas harus menjadi anggota bursa yang dijamin oleh BEI (Bursa Efek Indonesia) dan Bappepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan).
- Jangka Waktu Investasi. Setiap investasi harus ada jangka waktunya. Tidak bisa selamanya, harus ada target kapan akan dikembalikan. Apabila seperti bursa saham, dimana investor bisa menentukan sendiri kapan akan berhenti berinvestasi, maka yang perlu dicermati adalah hal berikutnya.
- Prosedur Penarikan Dana. Seorang investor harus diberikan jaminan kepastian bahwa dananya bisa ditarik kembali. Prosedurnya juga harus jelas. Tentu investee bisa menjelaskan bagaimana dana yang ditanam akan dikembalikan, termasuk jangka waktunya sesuai perjanjian. Kalau investasi dilakukan tanpa investee seperti membeli tanah atau emas, tentu investor lebih bebas dalam melakukan pencairan dana karena lebih likuid.
- Penyusutan Dana. Bila berinvestasi di instrumen yang kurang likuid dan dikelola pihak lain, cermati bagaimana dana Anda bisa menyusut. Ada biaya administrasi yang mungkin malah bisa menggerogoti investasi Anda di sana. Juga ada biaya transaksi yang perlu diperhatikan persentasenya. Ini termasuk dalam faktor resiko yang ada di butir berikut.
- Resiko. Setiap investee yang jujur, berintegritas dan memiliki kredibilitas tinggi seharusnya menjelaskan dengan gamblang resiko apa saja yang bisa dihadapi investee. Tidak bisa berlindung di balik kata-kata “kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa depan” atau “setiap investasi memiliki resiko kerugian”. Intinya, andaikata ada resiko yang bukan disebabkan oleh kesalahan investor, maka haruslah digaransi dengan jaminan tertentu oleh investee. Pengecualian hanya jika terjadi kerugian karena force majeure yang disepakati bersama.
- Keuntungan. Inilah yang diinginkan setiap investor, Perlu dicatat sebenarnya alih-alih keuntungan dalam arti profit, sebenarnya lebih perlu dicermati dalam konteks return. Biasanya angka nominal materinya sulit dijabarkan karena memang tak bisa diprediksi, tetapi persentase keuntungan bisa diperkirakan dengan menerapkan perhitungan dalam kondisi tertentu.
Bhayu blogger Indonesia
sangat menyetujui opsi yang petama gan bahwa harus tahu dulu siapa dan bagaimana itu bentuk inestasinya
Betul Bung Fendi Haris