Dalam terminologi Kristiani, dalam bahasa Latin, ada kalimat “mysterium dei”. Secara harfiah artinya adalah “misteri Tuhan”. Biasanya, ini digunakan untuk menjelaskan ketidakmampuan manusia menjelaskan sebuah problema agama, terutama mengenai Trinitas. Habis sudah segala argumentasi rasional, fakta sejarah, pembuktian ilmiah kalau sudah lari ke sini. Bahkan andaikata Tuhan sendiri bisa diwawancarai dan dihadirkan dalam sebuah talkshow ala Oprah Winfrey, belum tentu juga orang percaya. Memang, nanti saat kiamat-lah baru terbukti Tuhan mana yang sejati. Karena di saat itulah Ia menunjukkan ke-Maha Kuasa-an-Nya sebagai Raja Hari Kemudian.
Tapi kini saya tak ingin bicara soal Tuhan siapa atau mana yang benar, karena itu sangat subyektif. Saya ingin sedikit menyinggung mengenai 3 hal yang kita sama-sama yakini sebagai misteri Tuhan. Ketiga hal itu adalah kematian, rezeki dan jodoh. Hal pertama adalah kematian. Adalah suatu ironi bahwa hidup ini penuh ketidakpastian, namun justru satu-satunya yang pasti hanya kematian. Tak ada yang tahu kapan ia akan datang. Bahkan usaha bunuh diri saja bisa gagal. Tapi saat telah tiba waktunya, maka tak akan bisa ditolak. Malaikat kematian tak bisa disogok dengan emas-permata segunung sekalipun.
Kedua adalah rezeki. Siapa yang tahu saat ada reuni sekolah, teman kita yang dulu terkenal bodoh kini justru paling kaya? Itulah rahasia rezeki. Kalau ada yang percaya rezeki bisa “ditebus” dengan “sedekah”, ya terserah saja. Saya cuma bilang, sedekah akan membuat rezeki kita menjadi berkah. Tapi apakah dengan makin banyak bersedekah rezeki kita makin banyak juga? Mmmm, itulah misteri Tuhan.
Nah, hal ketiga biasanya sudah dilewati banyak orang di usia saya. Tapi saya belum. Baru-baru ini saya bersyukur Bella Sapphira berkenan jadi muallaf karena bertemu jodoh di usia 40 tahun. Apa yang saya salut dari dia adalah kemampuannya istiqomah dan qona’ah, walau waktu itu ia masih beragama Nasrani. Ia tampak yakin “semua akan indah pada waktunya”. Meski tidak terkenal-terkenal amat apalagi bagi generasi “alay” sekarang, tapi kita cukup tahu namanya lumayan bersih sebagai artis-selebritis. Tidak ada gosip gonta-ganti pacar misalnya. Dari soal pekerjaannya, saya bahkan sempat melihat spanduk yang memajang namanya di sebuah lapo dekat tempat kerja mantan pasangan saya. Artinya, ia sampai harus “turun derajat” guna mencari nafkah, “ngamen” di tempat yang bagi saya kurang layak didatangi itu. Tapi Tuhan kini tersenyum padanya, diberi-Nya sebuah pernikahan yang agung dengan seorang yang juga sangat pantas jadi suaminya: seorang jenderal berbintang dua yang masih aktif. Walau duda tak mengapa. Satu yang penting adalah ia pria terhormat dan baik-baik.
Sulitnya percaya pada “skenario Tuhan” ini seringkali membuat kita mengabaikan bahwa lebih banyak hal yang tidak kita ketahui daripada kita kendalikan. Misteri Tuhan tentang banyak hal semestinya membuat kita makin pasrah dan berserah kepada-Nya. Bukannya malah melawan-Nya. Percaya saja, di balik semua misteri itu, Tuhan ingin yang terbaik bagi kita.
Bhayu blogger Indonesia
Ilustrasi: Icrismamysteriumdei.blogspot.com