Hari-hari ini, bagi yang memiliki anak atau malah masih bersekolah, sama-sama disibukkan oleh urusan mencari sekolah baru. Ini berlaku bagi yang naik tingkatan sekolah. Misalnya dari SD ke SMP dan seterusnya. Bagi yang memiliki nilai cukup bagus dan simpanan uang memadai, tentu tak masalah. Nah, justru bagi yang tidak itulah kendalanya.
Perubahan sistem pendidikan yang terjadi beberapa kali di Indonesia kerapkali membuat bingung masyarakat, terutama orangtua murid. Seperti sistem online yang seharusnya memudahkan, tapi justru menyulitkan. Banyak orangtua murid yang boro-boro internet, lha wong komputer saja tidak bisa mengoperasikan kok, tapi disuruh melakukan pendaftaran via internet. Malah, ada sekolah yang menolak orangtua murid dan calon murid yang mendaftar langsung.
Dari dulu, saya merasa faktor sistem pendidikan ini yang seharusnya membuat negara maju, malah menghambat. Kini memang keran keterbukaan telah dibuka, namun dampaknya adalah industrialisasi pendidikan. Maraknya sekolah mahal membuat akses masyarakat kepada pendidikan berkualitas makin terbatas.
Syukurlah masih ada sejumlah kalangan yang peduli. Ada beberapa elemen masyarakat yang membuat sekolah gratis. Demikian pula masih ada siswa berprestasi yang mengharumkan nama bangsa.
Kita tak perlu murung karena berbagai kendala. Justru seharusnya kita terus memajukan Indonesia dengan membuka akses pendidikan setinggi dan seluas mungkin bagi masyarakat. Kita mulai dari keluarga sendiri, lalu kepada lingkungan terdekat dan akhirnya masyarakat sekitar. Jangan selfish. Kalau Anda minimal pernah mengenyam pendidikan tinggi, mustinya bisa berkontribusi lebih bagi Indonesia.