Setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Untuk tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup R.I. memilih tema: “Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi untuk Selamatkan Lingkungan”. Mencermati Iklan Layanan Masyarakat (ILM atau bahasa Inggrisnya PSA=Public Servic Advertisement) KemenLH di Koran Sindo hari ini, hal itu dilandasi kenyataan kebiasaan 7 milyar penduduk dunia membuang-buang makanan. Datanya, sekitar sepertiga makanan di Bumi terbuang menjadi sampah. Dan sampah makanan ternyata merupakan penyumbang terbesar pencemaran lingkungan.
Saya sering trenyuh saat makan di tempat umum seperti restoran atau café, karena kerapkali saya melihat “tetangga” tidak habis makanannya. Beberapa kali, saya bahkan pernah “mencuri” makanan tidak habis yang ditinggalkan pemesannya itu. Semata karena sayang melihatnya dibuang ke tempat sampah. Memalukan? Terserah. Tapi itu adalah salah satu tindakan pro-lingkungan.
Sebenarnya, bagi yang Muslim, menghabiskan makanan dan minuman yang telah kita ambil hukumnya sunnah muakkadah menjurus ke wajib. Dalilnya cukup banyak. Beberapa di antaranya adalah adanya larangan melakukan tindakan mubazir. Sedangkan membuang makanan jelas mubazir atau sia-sia. Bila melakukannya haram, maka sebenarnya tidak melakukannya menjadi wajib alias harus menghindarinya.
Banyak tindakan pribadi lain yang bisa dilakukan sebagai bentuk pro lingkungan hidup. Beberapa di antaranya saya daftarkan dalam bentuk pointers di sini:
- Habiskan makanan dan minuman yang Anda ambil di piring dan gelas Anda, terutama saat bersantap di tempat umum.
- Tidak langsung membuang beberapa jenis pembungkus yang sulit diuraikan secara alami. Misalnya kantong plastik dan kardus Styrofoam. Simpan untuk digunakan ulang di kemudian hari. Termasuk saat belanja di mini atau hypermarket, bawalah kantong sendiri.
- Memilah sampah yang akan dibuang antara sampah organik, non-organik dan limbah berbahaya. Dan tentu saja membuang sampah pada tempatnya.
- Bila memungkinkan, daur ulanglah sampah organik. Bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.
- Tanamlah pohon di lahan yang Anda miliki. Kalau tidak memiliki lahan tanah mencukupi, bisa didalam pot. Ini karena pohon mengolah udara dan memberikan oksigen bagi kita.
- Mengurangi konsumsi makanan-minuman pabrikan yang umumnya menggunakan kemasan sekali pakai-buang untuk mengurangi sampah. Biasakan mengkonsumsi makanan-minuman olahan sendiri, selain agar pro-lingkungan juga hemat.
- Mengurangi menggunakan kendaraan pribadi dan memilih kendaraan umum bila memungkinkan. Ini juga memberikan penghematan finansial signifikan.
- Mengurangi pemakaian pendingin ruangan (Air Conditioner/AC) karena meskipun CFC sudah dilarang, freonnya sebenarnya tetap merusak lingkungan.
- Tidak merokok karena asap rokok mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.
- Hematlah pemakaian air, termasuk untuk berwudhu bagi yang Muslim. Sebenarnya ada hadits bahwa Nabi sangat hemat memakai air. Beliau berwudhu hanya dengan satu muts atau setara dengan air segelas 200 cc.
- Hematlah pemakaian listrik, matikan alat listrik yang tidak digunakan. Karena listrik menggunakan BBM yang besar.
- Hemat pemakaian BBM terutama dari fosil seperti minyak bumi dan turunannya.
- Hemat pemakaian kertas dan turunannya termasuk tissue. Itu karena bahan bakunya kayu yang ditebang dari pohon di hutan.
Saya memang bukan siapa-siapa, tapi saya berusaha berkontribusi walau kecil bagi lingkungan. Dan saya harap Anda pun begitu. Lakukanlah hal-hal kecil seperti di atas mulai sekarang. Ajak orang sekitar Anda melakukannya, sehingga lama-kelamaan mereka yang pro-lingkungan akan meningkat. Kalau bukan kita manusia yang peduli merawat satu Bumi yang kita tinggali bersama ini, siapa lagi?
Bhayu