Hari ini 28 Oktober. Di tahun 1928 para pemuda Indonesia mengadakan Kongres Pemuda Indonesia kedua yang diikuti oleh para perwakilan organisasi pemuda yang ada saat itu. Patut dicatat bahwa saat itu negara Indonesia belum ada dan masih di bawah penjajahan Belanda. Sehingga organisasi yang ada pun mewakili kedaerahan seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Sekar Rukun atau Pemuda Kaum Betawi.
Momentum itu menjadi bersejarah karena para pemuda menyadari kesamaan mereka, yaitu sama-sama orang Indonesia. Bahkan nama “Indonesia” sudah dipakai dalam kongres walau format negaranya belum lagi terbayangkan. Lihatlah, betapa visionernya mereka.
Mohammad Yamin malah lebih visioner lagi saat merumuskan apa yang kemudian dikenal sebagai “Sumpah Pemuda”. Ia cuma menuliskan di secarik kertas mengenai rumusan “Poetoesan Kongres Pemoeda-Pemoeda Indonesia”. Bagian di mana pelajar SD di kemudian hari menghafalkannya aslinya berbunyi:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoewa
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sekarang, karena ada penyesuaian dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) di tahun 1975, maka tentu ejaannya berubah. Namun, susunan redaksinya tetap sama.
Terus-terang, saya sedih. Saat di televisi ada berbagai acara semacam infotainment mewawancarai secara acak narasumber, baik selebritis maupun orang kebanyakan, banyak yang nggak ngeh hari ini adalah hari peringatan Sumpah Pemuda. Lebih banyak lagi yang tidak hafal rumusan di atas. Padahal, menghafalkan tiga hal di atas jelas lebih mudah daripada menghafalkan lirik lagu K-Pop bukan?
Bisa jadi, karena tidak ada pemaknaan baru terhadap Sumpah Pemuda, maka generasi muda kini gampang larut dalam hedonisme dan budaya kekerasan. Tapi tenang saja, masih banyak kok pemuda kita yang berprestasi. Justru di pundak merekalah kita bisa berharap. Semoga saya dan Anda termasuk mereka yang peduli pada nasib bangsa ini.