Penutupan Olimpiade, Hari Pramuka & Upacara

Kemarin, Olimpiade London 2012 resmi ditutup. Meski di sini jatuh di hari Senin, namun waktu London adalah hari Minggu. Upacara penutupan yang megah masih menyisakan kekaguman. Bila upacara pembukaan yang disutradarai Danny Boyle bertema “pedesaan Inggris”, upacara penutupan bertemakan “dunia musik Inggris”. Sutradaranya pun tak kalah tenar, yaitu Stephen Daldry. Ia adalah sutradara sejumlah film seperti The Reader, The Hours, dan Billy Elliot.

Di Indonesia, kita juga merayakan Hari Pramuka. Meski dari tahun ke tahun sepertinya “kurang gereget”, sejatinya gerakan Pramuka masih diperlukan, terutama bagi generasi muda. Pramuka akan membuat remaja dan pemuda memiliki kegiatan positif. Dengan begitu ekses “kebanyakan waktu luang” akan hilang. Tawuran, narkoba, dan mencontek dapat diredam dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Pramuka.

Pramuka juga penuh dengan upacara. Sebenarnya, upacara merupakan satu cara untuk memperingati sesuatu. Biasanya terkait dengan hal-hal besar seperti peringatan. Selain itu, upacara merupakan satu cara menumbuhkan disiplin. Meski banyak orang tak suka, namun saya merasakan efek positif dari “upacara”. Kini, selain rasa nasionalisme yang terus berkobar, saya juga merasakan kekuatan dari disiplin dan keteraturannya.

Meski begitu, tidak selalu kita cuma harus menggunakan upacara untuk menumbuhkan kedisiplinan. Masih banyak cara lain. Satu yang jelas, kita tak boleh melupakan peringatan hari-hari penting agar terus dapat melestarikan nilai dan hikmah di baliknya.

 

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s