
Keterangan foto kiri-kanan (atas): Elang Gumilang, Hendi Setiono. (bawah): Ellies Sutrisna, Bong Chandra, Donny Pramono. Foto oleh: Bhayu M.H.
Young Entrepreneurs Summit yang saya hadiri hari Sabtu, 12 Mei 2012 lalu menghadirkan empat pembicara utama dan satu pembicara yang disebut “mystery motivator”. Ada satu pembicara lain yang mempromosikan produk, namun saya kira itu tidak termasuk dalam kategori motivator. Acara ini sendiri diadakan oleh Bong Chandra Success System. Tentu saja Bong Chandra sendiri juga tampil sebagai pembicara.
Pembicara pertama adalah Elang Gumilang. Ia adalah pemilik dari Elang Group, sebuah grup developer yang telah membangun puluhan ribu Rumah Sederhana Sehat (RSS). Ia selain mengisahkan perjalanan usahanya yang gemilang, juga mengetengahkan presentasi berjudul “Mencari Pahlawan Indonesia”. Di situlah ia menjabarkan mengapa perusahaannya menggarap segmen bawah dalam membangun perumahan. Menurutnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang amat sulit mendapatkan rumah layak. Namun, ia mencoba dengan sistem penyediaan bahan dan pembuatan dari hulu hingga hilir agar konsumen dapat membeli rumah buatan perusahaannya dengan harga murah. Ia juga memberikan motivasi dengan menekankan bahwa “semua orang pada dasarnya memiliki kecepatan awal yang sama”. Ia menganalogikan ini dengan rumus kecepatan “ v = vo + at”. V artinya velocity. Maksudnya, modal awal setiap orang sama, antara lain adalah waktu yang 24 jam. Apa yang membedakan menurutnya adalah “a” yaitu “niat dan kesungguhan”.
Sesudah Elang, menyusul bicara Hendi Setiono. Banyak yang sudah tahu siapa dia. Selain sebagai pemilik waralaba “Kebab Baba Rafi”, dia juga pemilik waralaba “Ayam Bakar Mas Mono”. Tentu saja selain sederet penghargaan atas pencapaiannya seperti Ernst & Young Entrepreneur of The Year 2010. Ia antara lain mengemukakan apa yang disebutnya “Formula Berwirausaha” dengan akronim “PISS”. Ini adalah singkatan dari Positive Thinking, Ikhtiar, Sedekah dan Sukses. Keempat hal ini menurutnya jika dibarengi dengan pendekatan profesional dan spiritual akan membawa kesuksesan kepada usaha kita.
Menjelang dan sesudah istirahat siang, tampil “tuan rumah” Bong Chandra. Dengan gayanya yang memikat, ia mempresentasikan makalah berjudul “6 Ways to beat Barcelona in Business”. “Barcelona” dipilih sebagai contoh karena hingga awal musim kompetisi tahun ini, klub sepakbola asal Spanyol itu dianggap “tak terkalahkan” atau “unbeatable”. Namun, ternyata klub yang tak diperhitungkan seperti Chelsea mampu mengalahkannya. Menurut Bong, ada enam cara mengalahkan lawan:
- Cut the Supply
- Rain
- Tes pertahanan mereka
- Jangan menyerang
- Simpan energi Anda dan tunggu saat yang tepat
- Minimalisir kesalahan
Menurutnya, keenam strategi itu mampu membuat Barcelona bertekuk lutut. Dalam bisnis, apabila perusahaan kita dianggap “underdog” atau lebih lemah, maka melaksanakan strategi itu akan mampu mengalahkan kompetitor.
Pembicara “kejutan” yang tampil setelah Bong adalah Ellies Sutrisna, yang mendaku dirinya sebagai motivator wanita nomor satu di Indonesia. Dengan gayanya yang khas dan perlu afirmasi dari peserta seminarnya, ia mengajak peserta untuk berjanji pada diri sendiri untuk menjadi lebih baik.
Sebagai pembicara terakhir, tampil pemilik merek yoghurt “Sour Sally”, Donny Pramono. Pemuda dua puluhan tahun itu menceritakan bahwa ia terinspirasi membuka bisnis saat sedang kuliah di Pennsylvania State Amerika Serikat. Atas pertanyaan seorang peserta, ia juga mengatakan kalau mendapatkan modal pertama kali dari orangtuanya.
Bagi saya sendiri, tampilnya Donny Pramono di sesi terakhir seperti anti-klimaks. Selain karena bisnisnya “biasa saja”, juga cara membawakannya seolah sedang “talkshow”. Padahal, pembicara lain berdiri dan dengan semangat memotivasi peserta untuk maju dengan berwirausaha. Itu terbukti dari banyak peserta akhirnya meninggalkan acara sebelum Donny selesai “diwawancara” oleh MC.
Walau begitu, saya merasa mendapatkan sejumlah manfaat dari acara ini. Terutama sekali beberapa ide segar dan sejumlah strategi bisnis yang bisa digunakan untuk merevitalisasi usaha saya sendiri. Karena saya yakin, Tuhan bersama orang-orang yang berjuang!