Hari ini, saya mengikuti acara “Amprokan Blogger 2011” bertema “Amprokan Blogger Hidupkan Suksesmu” yang diadakan oleh komunitas Blogger Bekasi. Meski baru kali pertama mengikuti acara ini, namun sudah beberapa kali saya hadir di acara “Pesta Blogger”. Saya memperhatikan, ada kekhasan dari blogger Indonesia. Apa itu? Senang ngumpul.
Padahal, setahu saya di luar negeri blogger itu soliter. Mereka tidak butuh komunitas atau ajang kumpul-kumpul seperti itu. Dan itu dibenarkan oleh Nukman Luthfie yang tadi siang tampil sebagai pembicara. Menurutnya, di luar negeri paling-paling cuma ada komunitas blogger berdasarkan kesamaan profesi dan bukan lokasi geografis.
Ada lagi. Saya melihat sulit sekali bagi para blogger untuk menulis secara konsisten. Tadi pun Onno W. Purbo menengarai banyak blogger yang postingan terakhirnya 6 bulan terakhir. Sementara itu, mereka tetap mengklaim blogger justru karena bergabung dengan komunitas. Tadi saja saya berkenalan dengan seorang bapak yang cuma pernah membuat tulisan di blog satu kali saja. Itu pun karena ‘diwajibkan’ saat mengikuti pelatihan Blogshop di Kompasiana! Duh.
Para blogger juga kerap bangga mewakili identitas komunitas. Terus-terang blogger perorangan seperti saya jadi sulit membaur. Saya sudah mencoba duduk di berbagai posisi di ruangan saat acara dan berkenalan, tapi rata-rata mereka acuh tak acuh. Malah, beberapa blogger yang sudah jadi ‘selebritis’ terkesan lebih mudah didekati daripada yang bukan siapa-siapa.
Tadi, di acara yang dibuka oleh Menkominfo Tiffatul Sembiring, saya sengaja duduk di depan, tepat di belakang sang menteri. Dan setelah menterinya pulang, saya dan beberapa teman duduk di kursi yang tadinya untuk para pejabat. Saya ngobrol enak saja dengan beberapa blogger terkenal seperti Presiden ASEAN blogger Imam Brotoseno dan Onno W. Purbo yang mengaku bukan blogger. Tentu saja kalau yang sudah kenal seperti Amril Taufik Gobel sang ketua Blogger Bekasi (tulisan ini salah, yang benar beliau adalah penasehat. Ketua Blogger Bekasi adalah Aris Heru Utomo. Kesalahan ada pada Bhayu MH. Mohon maaf.) jelas lebih mudah.
Tapi pas ganti sesi dan saya ke belakang, sulit untuk membuat mereka peduli pada orang yang bukan dari komunitasnya apalagi blogger perorangan seperti saya. Bahkan saya mendapati ada kartu nama saya yang dibuang! Padahal, berani taruhan, selain para blogger ‘selebritis’, tidak ada yang nge-blog sekonsisten saya yang tiap hari ini!
Jadi, kekhasan blogger Indonesia yang paling menonjol adalah, mereka lebih senang berjejaring melalui dunia nyata. Para pembaca blog mereka kebanyakan adalah orang yang kenal lebih dulu. Sementara seharusnya pembaca blog datang karena informasi yang terkandung di dalamnya. Mereka mendapatkannya dari mesin pencari karena kata kunci yang tepat. Jadi, pembaca blog tidak perlu kenal dulu dengan penulisnya. Sementara di Indonesia, blog milik orang terkenal atau yang dikenal lebih kerap dikunjungi daripada yang bermanfaat.
Jangan lupa baca juga tulisan terkait berjudul (klik judulnya ya…):
- Peran Amprokan Blogger Menghidupkan Suksesmu dalam Membudayakan Kecerdasan Ekologis
- Liputan Acara Amprokan Blogger Hari Ke-1
- Liputan Acara Amprokan Blogger Hari Ke-2
bhayu
amprokan blogger hidupkan suksesmu
Kekhasan blogger Indonesia sesuai dgn prinsip “mangan ora mangan ngumpul” yg kemudian diaplikasikan menjadi “ngeblog gak ngeblog yg penting kumpul”. 🙂 Sorry becanda. Tapi intinya adalah melalui komunitas para blogger sebenarnya punya kesempatan untuk berkumpul di dunia nyata, berbagai cerita dan pengaaman serta melakukan kegiatan bersama. Contoh sederhana adalah kegiatan Amprokan Bloger iini terlaksana berkat kumpul2 para blogger Bekasi dalam Komunitas Blogger Bekasi (BeBlog). Tanpa kumpul2 dalam komunitas blogger, sangat sulit bagi blogger melakukan kegiatan secara indvidual kecuali menggunakan jasa event organizer seperti Pesta Blogger.
btw senang baca2 tulisannya, semoga menginspirasi teman2 blogger lain untuk bisa ngeblog setiap hari.
Salam
Aris Heru Utomo
Ketua Komunitas Blogger Bekasi
Wah, matur nuwun sudah mampir Pak Ketua. Saya kudu sering2 ngumpul2 nih biar dikenal.
Saya gak kok pak, kartu nama sampeyan masih tak simpen hehehe. paling malah sampeyan sing ra kelingan karo nyonge hehehe
halah, wong kampung dewek ya kelingan tha? kepriye kabare kiye?
kalau saya belum kebagian kartu nama agan”
Kirim kang ke Riyadh hehe…salam