Ide Bisnis

Suatu hari, seorang sobat saya menulis status di Facebook “Catatan meeting hari ini, jangan takut ide bisnis dicuri orang lain. Caranya ya bikin ide bisnis baru yang lebih bagus lagi.” Saya mengomentarinya dengan: “Wah, saya tidak setuju Pak. Ide saya sering dicuri, bahkan terkadang si pencurinya tidak sadar sehingga di meeting berikut dia melontarkan ide curian itu. Padahal saya ikut meeting tersebut! Lebih baik simpan sampai kita mampu melaksanakannya atau bertemu orang yang bisa dipercaya, terutama investor berhati mulia.” Ia membalas lagi: “Monggo Oom Bhayu. Itu personal priveledge. Kalau saya pribadi tidak mempersalahkan kalau dalam sebuah meeting ada ide yang sama, karena itu mungkin saja.” Saya pun membalas lagi: “Hehehe, ide yg serupa mungkin. Tapi plek sama itu berarti plagiat. Gitu aja kok repot… Minimal ATM lah, jangan mak plek. Mangkel juga toh? Tapi itu memang tugas panjenengan saat ini kan, ngumpulin ide2 bisnis. Makanya aku pernah tanya, mau ikutan acara XXX (sori, sensor, ini komunitas yang didirikannya) tapi tidak presentasi boleh nggak? Bukan berarti diam di pojokan doang (mana pernah aku gitu kan?), tapi nggak ngomongin ideku sama sekali.” Dan dengan mengelak dari perdebatan soal ide bisnis itu, ia akhirnya menjawab, “He he he, aku nggak pernah ngelarang dirimu datang di acaraku. Next time register aja ya, open for public kok.”

Mohon maaf saya tidak membuka namanya untuk menjaga kredibilitas beliau. Terlebih, saya sendiri pernah merasa ide saya dicuri justru oleh yang bersangkutan sendiri! (cerita soal ini lain waktu saja ya…). Tentu saja yang bersangkutan tidak menyadarinya, dan karena itu hingga kini ia tidak pernah meminta maaf. Namun, seperti pernah saya tulis juga, saya justru sudah memaafkannya, meski tidak melupakan kejadian itu untuk pelajaran hidup saya.

Dan pelajaran terpenting bagi saya adalah: rahasiakan idemu. Dari siapa saja. Baik itu sahabat, keluarga, pasangan, apalagi sekedar kolega (rekan kerja/bisnis), teman atau kenalan.

Saat ini saya sedang mencoba merealisasikan salah satu ide besar saya. Yaitu mendirikan media bernama “Bergerak!” seperti dapat Anda baca di bagian teratas blog ini.

Saya sendiri menyimpan ide pendirian “Bergerak!” ini semenjak 1998. 13 tahun lamanya!

Kenapa saya simpan? Karena saya tahu ini ide cemerlang. Dan banyak rekan-rekan saya yang berminat menggunakan nama ini. Anda bisa baca di blog bergerak (klik di sini), dimana disitu saya ceritakan bahwa rekan saya Sutono Rendra Lysthano –kini team leader di sebuah perusahaan MLM- sempat mendirikan perusahaan dengan mengambil elemen nama tersebut. Sementara untuk domain bergerak di internet juga menjadi rebutan. Terbukti sekarang bergerak.com sudah dibeli spekulan. Selain Sutono, rekan saya yang lain yaitu Wien Muldian (kini Koordinator Perpustakaan Depdiknas), juga sempat memiliki satu domain bergerak (kalau tidak salah yang .net).

Karena bergerak adalah nama, maka ia berpotensi menjadi brand unggulan. Dan untuk urusan brand, seperti berkali-kali saya tulis, kita tidak boleh main-main. Tidak boleh satu orang pun tahu apa yang kita rencanakan, sampai rencana itu kita eksekusi sendiri. Kita baru bisa berbagi ide dengan orang yang jelas kita percaya akan membantu kita mewujudkannya, atau minimal tidak membocorkan apalagi mengambil ide kita.

Ide itu mahal Bung! Apalagi ide bisnis! Dan ingat, ide itu terkait visi, peramalan (forecasting) dan eksekusi. Karena itulah kemudian ada berbagai penghargaan untuk ide cemerlang yang berhasil dieksekusi. Salah satunya di tingkat dunia adalah Nobel . So, Anda mengerti kan kenapa saya sangat menjaga kerahasiaan ide dan tak mau membaginya?

One response to “Ide Bisnis

  1. Ping-balik: Dukungan untuk Bergerak! « LifeSchool by Bhayu M.H.·

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s