
Suasana jalan Tebet Utara III di siang hari (kiri); Hidangan dan suasana di dalam Bebek Ginyo (kanan). Foto: Bhayu M.H.
Meski agak terlambat di-up date, hari Sabtu ini saya mencoba mulai menjalankan niat saya melakukan pembahasan soal “makan-makan” dan “jalan-jalan”. Saya mulai dari yang dekat dulu (maksudnya dekat dengan kantor saya, hehehe), yaitu di kawasan Tebet-Jakarta Selatan. Tepatnya di jalan Tebet Utara Dalam.
Di jalan ini terdapat beragam tempat makan, salon, dan distro. Meski panjangnya cuma sekitar 200-an meter saja. Karena itu, situasinya sepintas mirip Kemang, sehingga mungkin bisa disebut “miniatur Kemang”. Meski dari segi lebar dan panjang jalan jelas tak memadai.
Kalau mau mampir ke sini, cobalah datang lebih awal dari jam makan malam terutama. Karena sulit mencari parkir mobil. Maka, akan lebih nyaman menggunakan motor bila ada.
Karena fokus hendak membahas makanan, maka saya akan menyebutkan hanya tempat makan yang menarik saja. Bagi orang seumuran saya yang sudah beranjak tua (halah!), tempat paling pas adalah Nasi Bebek Ginyo. Di sini, sesuai namanya hanya disediakan menu bebek yang dapat diambil secara prasmanan fast-food. Begitu datang, langsung ambil piring, sendok nasi, pilih jenis bebek yang diinginkan, ditambah lalap kalau mau, lalu bayar. Ada 3 jenis olahan bebek yang tersedia: bebek bakar, cabe hijau dan cabe merah. Tak ada yang gratis termasuk lalap pun harus bayar, cuma nasi saja yang bisa ambil sepuasnya. Toh harganya cukup terjangkau. Makan sendiri kira-kira habis Rp 30 ribu-an lah.
Kalau buat yang masih remaja, tempat yang hampir selalu ramai adalah De Jons Burger. Menunya ya pasti aneka burger terutama yang dibakar (grilled). Sajiannya sih biasa, seperti cheese burger atau beef burger, hanya cara memasaknya yang dibakar membuat roti dan isinya seperti matang bersama. Kejunya misalnya, akan meleleh hingga keluar membuat tambah berselera. Untuk minumannya selain sajian dari tempat ini, juga ada pilihan dari Torry Coffe di lokasi yang sama. Buat remaja, jelas harganya sangat terjangkau karena berada di kisaran belasan ribu saja.
Nah, bagi yang ingin lebih lengkap pilihannya, ada Comic Cafe. Tempat ini berada di pojok jalan sehingga bisa beralamat dua, meski tampaknya pengelola lebih menyukai alamat di jalan Tebet Raya. Di tempat ini pun ada burger dan sejenisnya, cuma tentu saja cara masak dan penyajiannya beda. Ada pula sajian lain seperti hotdog, dim sum, zupa soup, aneka olahan kentang seperti potato wedges, bahkan nasi goreng! Nah, lumayan lengkap kan? Hanya saja jelas karena cafe, harus merogoh kocek sedikit lebih dalam. Kira-kira per orang bisa habis 50-75 ribuan. Apalagi bagi yang makannya banyak seperti saya, hehehe.
Yang menarik dari cafe ini tentu konsep komiknya yang diaplikasikan pada aneka hal. Mulai dari interior seperti hiasan dinding hingga buku menu. Meski bagi saya kurang total karena menu-nya justru masih biasa banget. Namun, saya meragukan pemiliknya punya izin resmi dari pemilik karakter komik seperti dari Warner Bros, Marvel, atau DC-Comics. Karena setahu saya izin penggunaannya mahal dan rasanya sulit tertutupi mengingat harga sajiannya masih lumayan terjangkau. Semoga saja tidak mengalami masalah dengan lisensi ini.
Oke, untuk kali pertama itu dulu. Karena memang hanya tiga tempat itu yang menarik bagi saya di jalan Tebet Utara III untuk dikunjungi. Kalau ada komentar atau usul, silahkan lho…