Hari ini KOMPAK (Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi) akan mengadakan demo besar-besaran memperingati Hari Anti Korupsi Internasional. Namun mengingat adanya sinyalemen dari SBY bahwa gerakan ini bermotif politis, maka diadakan lokalisasi. Apabila semula ada rencana long-march dari Monas ke Bundaran H.I., kini rencana diubah hanya berupa do’a di kawasan Monas saja.
Terus terang, isyu yang beredar cukup meresahkan. Dan buruknya, isyu itu justru diperparah oleh kekuatiran berlebihan dari Presiden SBY.
Masyarakat terutama yang berusia di atas dua puluhan tahun tentu masih cukup trauma dengan kerusuhan massal 13-14 Mei 1998. Apalagi saat itu juga ada rencana aksi “Kebangkitan Nasional Kedua” yang digagas Amien Rais pada 20 Mei 1998. Aksi itu sendiri kemudian dibatalkan setelah pecah kerusuhan dan kawasan Monas yang jadi lokasi acara diblokade militer. Tentu saja, kali ini gerakan apa pun yang digagas elemen masyarakat di jalanan rasanya tidak akan berujung kerusuhan. Apalagi untuk kasus 1998, temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) menunjukkan adanya rekayasa dari pihak yang hingga sekarang masih gelap untuk ‘membakar’ Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia.
Jadi, peringatan seperti jadi judul postingan ini tidak perlu terlalu dirisaukan. Hanya saja, bagi pengguna jalan, sebaiknya bersiap-siap untuk mengalami kemacetan. Selain itu, apabila memang ada yang mau ikut demo, ya jangan terprovokasi. Itu saja kok.