Rahasia Hidup

LifeLearner, Anda pasti pernah tahu apa yang disebut rahasia hidup. Secara awam, kita sering dengar bahwa Tuhan memegang rahasia hidup terutama dalam hal: rezeki, jodoh, dan kematian. Tapi sesungguhnya, rahasia hidup kita terletak pada ketidaktahuan kita pada apa yang membentang di hadapan kita. Ketidakpastian tentang segala sesuatu adalah rahasia hidup terbesar.

Saya tidak sedang ingin mendebat The Secret dengan The Law of Attraction (LoA)-nya lagi, seperti pernah saya lakukan dulu (klik di sini). Hanya saja, saya tegaskan kembali bahwasanya memang terlalu sederhana kalau LoA diklaim mendasari segala kesuksesan manusia. Apalagi kalau kesuksesan itu diukur dengan kekayaan. Karena dalam ketiga hal yang disebut di atas saja, belum tentu kita akan disebut sukses bila rezeki kita moncer, jodoh kita luar biasa, dan kematian kita seolah bahagia. Rahasia hidup jauh lebih besar daripada itu. Bahkan rahasia hidup jauh lebih rahasia daripada yang kita duga.

Dalam novel The Alchemist karya Paulo Coelho yang legendaris, rahasia hidup itu termasuk pencarian legenda hidup guna menemukan jiwa buana. Rahasia hidup adalah bagaimana kita menempuh perjalanan itu sendiri. Bukan tujuan akhirnya yang penting, tapi bagaimana menikmati perjalanannya.

Ini agak sulit memang, apalagi bagi kita yang terbiasa hidup di dunia gemerlap penuh hedonisme pemujaan materialisme berlebihan seperti sekarang. Tapi tidak sulit, karena langkahnya semudah melihat cermin nurani.

Kerapkali kita menemui onak dan duri, tapi sesungguhnya semua itu bisa kita jadikan lezat bak menyantap makanan dari puri. Tergantung bagaimana kita memandangnya. Dan andaikata pun kita tidak percaya Tuhan, alam ini telah membuat sistem sedemikian rupa sehingga prinsip ”siapa menabur, dia yang akan menuai” akan berlaku secara otomatis. Apa pun yang Anda investasikan dalam hidup Anda, kelak Anda sendiri yang akan menuai revenuenya. Langsung, atau tidak langsung. Anda menyadarinya, namun ternyata kebanyakan manusia tidak menyadarinya.

Bila di suatu titik kita berhasil menemukan jiwa buana -kembali meminjam istilah Paulo Coelho-, maka sesungguhnya kita akan bisa memahami artinya pencarian legenda hidup itu. Dan Anda baru akan tahu, perjalanan belum berhenti, justru baru dimulai.

Jika sekarang Anda belum mulai mencarinya, jangan kuatir. Ketahuilah, kebanyakan manusia akhirnya menemui kematiannya tanpa pernah tahu apa legenda hidupnya. Jadi, setidaknya Anda punya teman banyak. Itu karena manusia-manusia jenis ini tidak pernah memutuskan mengayunkan langkah pertama untuk mencarinya. Mereka semua terjebak dalam rahasia hidup lain bernama rutinitas.

Ketidakmampuan untuk berhenti, melihat ke dalam cermin, seraya memandang detail segala yang tampak dalam pantulannya tanpa semata memandang bayangan diri sendiri, membuat kita akan mampu melihat terangnya dunia. Tuhan memang berdiam diri selama ini. Ia sengaja memberikan kehendak bebas kepada manusia agar mereka dapat mencapai-Nya dengan perjalanan yang dibuat manusia itu sendiri. Sayangnya, kebanyakan manusia yang berasal dari tanah, kembali menjadi tanah tanpa pernah tahu maksud Tuhan itu.

(oleh: Bhayu Mahendra H.; diposting di http://www.lifeschool.wordpress.com)

2 responses to “Rahasia Hidup

  1. Salam maya!

    Segala sesuatu ada rahasianya.
    Tak ada satu pun yang cemen.
    Rahasia hidup, apa lagi.

    Sejauh ini kita selalu mencari-cari,
    Tapi mencari dari luar demi kedalam diri,
    Belum mencari dari dalam utk keluar diri.

    Kita selalu berpraktek cara afdol beroleh rahmat,
    Kita hanya tau, adalah baik bila menjadi rahmat.
    Bravo! Selamat menyingkap tabir-tabir rahasia.

    Salam Pikir Tiga!

  2. Asyik rasanya ke dua anak diatas.
    Naik sepeda ke life school blog.
    Damai, gitu loh!

    Eh, omong-omong,
    Sepeda itu rodanya dua,
    Kalau tiga kan duapeda,
    Mengapa jadi becak, yah!

    Mending sepeda itu tetap
    Namanya kereta angin.
    Kan asyik!

    Salam Pikir Tiga!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s