Milad 3 TDA

milad-3-tda

TDA adalah kepanjangan dari Tangan-Di-Atas. Sebuah mailing-list (milis) di yahoogroups yang digagas sebagai wadah para pengusaha bertemu di dunia maya. Dalam perkembangannya, ternyata pertemuan juga berlangsung di dunia nyata. Lebih daripada itu, ternyata terjadi sinergi bisnis yang luar biasa antar anggota. Selain karena banyak di antaranya memang sudah saling-kenal sebelumnya, namun dalam perkembangannya milis ini makin banyak anggotanya. Hingga hari ini, 1 Maret 2009 tercatat tak kurang dari 3.000 account e-mail yang terdaftar sebagai anggota. Maka, sejak tahun pertamanya, para pendirinya terutama dimotori oleh Badroni Yuzirman memutuskan mengadakan perayaan ulang tahun yang diberi nama Milad.

Tahun 2009 ini adalah tahun ketiga berdirinya milis ini. Dan perayaan miladnya dilangsungkan dua hari, kemarin dan hari ini. Bertempat di gedung BPPT jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat.

Terus-terang saja, saya baru pertama kali hadir di milad milis ini. Tahun lalu berniat hadir tapi terlewat tanggalnya. Sehingga, tahun ini merupakan kehadiran pertama saya meski saya sudah jadi anggota sejak dua tahun lalu. Tahun 2008 kemarin founder yang bertindak sebagai moderator utama mengundurkan diri dan digantikan kepengurusan baru. Di bawah pengurus baru yang pucuk pimpinannya dinamakan Presiden TDA itulah milad ini diadakan. Saat ini, Presiden TDA dijabat Iim Rusyamsi.

Sayangnya, kepengurusan baru ini menimbulkan cukup banyak gejolak terutama dalam soal penegakan aturan milis. Bak aparatur negara, mereka gencar menegur secara keras anggotanya yang melanggar. Bahkan mereka tidak pandang bulu menegur tiap pelanggaran secara sama, padahal pelanggaran seharusnya ada bobotnya. Apalagi, pengurus yang diberi kewenangan menindak ini pun sempat diterpa isyu macam-macam.

Isyu ini terutama sekali soal kecenderungannya pada sektarianisme. Latar belakang pribadinya yang fanatik sempat diusik anggota yang tersinggung walau saya kira tak relevan. Namun, memang caranya menegur anggota yang dilakukan oleh perwakilan moderator tersebut bak “vicarius fili dei” yang tak pernah salah. Content-nya mungkin benar, tapi context-nya mustinya disesuaikan lagi.

Dan kemarin, saya terperanjat saat hadir di aula BPPT. Ternyata, acara bertajuk gagah “Festival Entrepeneur Indonesia” tampil bak acara sebuah partai politik bernafaskan sektarianisme. Nuansa homogen amat kental terasa. Perempuan partner bisnis saya yang kemarin saya ajak sempat berkali-kali dipelototi oleh kaum perempuan anggota TDA yang hadir karena mengenakan pakaian yang “non-agamis”. Masalahnya, perempuan partner bisnis saya itu beragama berbeda dengan mayoritas yang hadir. Apa iya dia harus berpakaian seperti pemeluk agama lain? Lagipula, milad TDA ini bukan acara agama bukan? Bercorak keagamaan saja tidak. Akhirnya, karena tidak nyaman dan ada janji lain, ia meninggalkan lokasi setelah cuma kurang dari satu jam mendengarkan seminar. Saya pun akhirnya tidak utuh hadir pada hari pertama kemarin karena ada dua janji meeting.

Bisa jadi, karena nafas sektarianismenya amat kental, atau mungkin karena waktu persiapan yang kurang, acara ini tidak mendapatkan sponsor besar, selain penyewa stand dan media partner. Hal ini amat berbeda dengan acara “Pesta Blogger” di tempat yang sama yang juga saya hadiri beberapa waktu lalu (baca di sini). Pesta Blogger ini berlangsung meriah dengan sponsor besar, bahkan didukung pula oleh Kompas sebagai official media partner yang memberikan liputan dua halaman penuh selama dua hari, plus iklan gratis. (Itu kira-kira setara dengan tiga ratusan juta dana sponsor, seharga ruang advertorial dan iklan yang dibarterkannya). Besarnya sponsor juga tampak dari hadiah doorprize yang diberikan, antara lain sejumlah handphone, computer desktop dan laptop.

Sementara, di acara TDA, meski standnya cukup ramai, namun suasana ‘sepi sponsor’ tampak di mana-mana. Antara lain dengan ketiadaan atribut sponsor di dalam aula acara. Goody bag dan hadiah doorprize yang minim, serta tidak disebutnya nama perusahaan apa pun sebagai sponsor oleh MC dalam bentuk ad-lips. Logo sponsor yang tercantum di spanduk hanya dari media partner. Itu pun dipastikan tidak memberi uang, hanya barter ruang iklan saja.

Toh saya merasa cukup terhibur, karena pada acara hari ini, saya melihat ada perkembangan dibanding kemarin dengan hadirnya sejumlah pembicara berkualitas. Walau acara ditutup dengan materi dari Tung Desem Waringin yang nota bene berbeda corak, namun nuansa homogen tetap sulit dihindari. Pelantunan “Mars TDA” oleh kelompok vokal bercorak agama tertentu makin mengentalkan nuansa itu.

Sulit sekali buat saya untuk membuka pembicaraan dengan sesama anggota yang hadir, tidak seperti di forum pertemuan antar pengusaha di tempat lain yang anggotanya lebih terbuka. Padahal saya mudah membuka hubungan baru. Sudah begitu, sebagian besar yang saya ajak bicara dan bertukar kartu nama ternyata belum jadi pengusaha. Mungkin saya cuma sial saja karena banyak pengusaha yang ‘sudah jadi’ duduk di kursi deretan depan karena termasuk kategori VIP. Sementara saya yang ‘cecunguk tak berguna’ ya cuma di belakang saja. Sehingga pantas kalau saya tidak berkesempatan berinteraksi dengan mereka yang hebat-hebat itu.

Dalam acara tersebut, saya juga menengarai kemungkinan adanya kesalahan dalam pemilihan wisudawan TDA. Setidaknya dua orang di antaranya semestinya tidak layak naik panggung. Karena keduanya juga anggota dari milis lain di mana di sana saya malah jadi moderator, sehingga saya tahu latar belakang kedua orang tersebut. Apalagi keduanya baru saja mempresentasikan bisnis dan prospek bisnisnya beberapa hari sebelum acara milad TDA ini. Saya tidak akan tuliskan di sini karena menyangkut nama baik orang lain. Kalau sempat, saya akan memberikan masukan secara tertulis kepada pengurus TDA. Semoga mereka juga punya waktu membacanya.

Sementara untuk para penerima “TDA Award”, saya pikir mereka memang layak menerimanya. Karena masing-masing punya peran membesarkan milis ini dengan caranya masing-masing. Termasuk TDA ‘cabang’ Surabaya yang membawa rombongan lebih dari 50 orang untuk hadir di Jakarta. Salut!

Terlepas dari semua kekurangannya, panitia dan pengurus tentu telah bekerja keras. Mengumpulkan massa sekitar 1.000 orang bukan hal mudah. Demikian pula menghadirkan sekian banyak pembicara berkualitas, termasuk yang sulit seperti Ustadz Lihan atau Tung Desem Waringin. Acung jempol untuk kemampuan menggalang dana, kerapian koordinasi acara dan administrasi yang cukup tertata.

Agar TDA lebih baik lagi di masa depan, rasanya kadar kearifan pengurus perlu ditambah untuk mendengar aspirasi sebanyak mungkin pihak. Karena bila memang mau dibawa ke nuansa homogen dan sektarian, sebenarnya sudah ada wadah lain yang jelas-jelas mengusung nama agama tertentu. Misalnya Jaringan Pengusaha ‘Agama Tertentu’ Indonesia, atau Ikatan Saudagar ‘Suku Tertentu’. Jelas tidak cocok bila sebuah komunitas terbuka seperti TDA dibawa atau terbawa ke arah sana. Sengaja atau tidak sengaja. (Bhayu Mahendra H.)

Keterangan Foto : Jamil Azzaini sebagai pembicara (kiri), Penerima TDA Award (kanan).

Foto oleh Bhayu M.H.

4 responses to “Milad 3 TDA

  1. Dear mas Bhayu, salam kenal.

    Terimakasih telah me review kegiatan TDA di kolomnya mas Bhayu yang sudah sangat terkenal ini.

    Bisa2nya koq Mas Bhayu yang kegiatannya segudang ini mampir ke acara ecek-ecek, bawa teman lagi, huebat mas….salut.

    Maaf beribu maaf kalau masalah sponshorship disinggung saya jadi angkat bicara, benar sekali mas menilai kalau kita kurang waktu, kita cuma punya waktu 3 minggu buat nyari sponsor, …….asli mas…so ada beberapa sponsor yang masuk seperti Merpati, BPR dan BNI…namun memang uangnya ga sebesar pesta blogger….jadinya maaf kalau dari sponsorship memang agak mengecewakan dan bukan karena saya sekte tertentu, (sekte saya Pramuka mas…he…he..he..).

    Insya Allah kami sangat tersanjung orang sebesar mas Bhayu bergabung dengan TDA dan mempunyai banyak ilmu yang sebagian besar dari kami masih belum memilikinya.

    Insya Allah tahun depan saya akan usulkan ke TDA Management ,mas Bhayu yang jadi ketua Festival Entrepreneur Indonesia 2.
    mudah2an segala kekurangan jadi tidak ada karena kepiawaian mas Bhayu.

    Kalau nanti ada sponsor yang sampai ngasih HP dan Black Berry, aku mau hadir sebagai peserta aja.

    SIap-siap aja Bos Bhayu saya usulkan buat jadi ketua, pantang nolak amanah…..semuanya demi Indonesia Raya !

    Terimakasih atas kesediaannya Mas Bhayu.

    Irwan

    • Alhamdulillah, ada respon dari petinggi TDA. Tadi juga menurut staf saya ada telepon dari seseorang yg mengaku dari TDA, katanya namanya Pak Lukman Hakim, sayang saya sedang keluar kantor dan beliau tidak meninggalkan nomor, jadi tidak bisa saya telepon balik apalagi memang saya belum kenal beliau.
      Saya senang kalau bisa share sama teman2 TDA. Saya besar? Yg benar saja, hari Selasa lalu saya tulis kan kalau saya itu masih tidur di kantor pakai kasur lipat? Apa itu besar? Kantor saja masih juelek blass (niru bahasa Jawa Timuran). Saya masih kejar setoran bos!
      Tapi kalau disuruh membantu, saya mau banget. Jadi ketua? Halah, saya ini ‘cecunguk tak berguna’, apa iya teman2 TDA yang hebat2 mau menerima? Saya kok nggak yakin tuh…
      Tapi kalau boleh usul, panitianya kerja mulai sekarang saja. Biar tahun depan jadi tambah dahsyat dan luar biasa! Saya sudah tulis kan kalau TDA adalah milis pengusaha teraktif? Jadi, di hati saya yang paling dalam, seperti juga pernah saya posting di milis TDA, saya itu kagum sama TDA dan mau ‘berguru’ kepada para sesepuhnya. Matur nuwun atas responnya.

      Sukses, demi Indonesia Raya!

      Bhayu M.H.

  2. Wah mas Bhayu nih bisa aja, dari tulisan mas Bhayu saya memandang banyak ilmu yang bisa di bagikan bagi teman2 TDA.

    Beneran mas kita juga seneng banget kalau masih ada orang yang mau bantu kegiatan kita disela2 mengejar setoran seperti yang selama ini dilakukan oleh teman2 panitia milad. berarti mas Bhayu memang TDA banget.

    Kalau mas Bhayu lama di TDA mas akan tahu bahwa saya bukan petinggi, di struktur organisasi saya ada di level terbawah. Untuk ilmu saya ingin banget di bimbing oleh mas biar milad tahun depan acaranya tambah meriah, door prize bisa laptop, HP dan komputer serta bertabur sponsor2 besar….

    So siapkan diri mas, Insya Allah kami hubungi.

    Demi Indonesia Raya.

    Irwan

  3. Saya tertarik dengan TDA karena banyak mengupas tentang bagaimana cara berkarya dengan baik.Kebetulan saya juga baru merintis usaha kecil-kecilan.
    Saya ingin ikut millis tersebut,bagaimana cara daftarnya dan menjadi anggota nya.Terima kasih

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s