Promosi Efektif (I)

Ada LifeLearner yang meminta saya menuliskan soal cara efektif berpromosi. Wah, itu sih bakal jadi satu buku sendiri Bos. Hehehe. Tapi tidak apa, mungkin saya bisa menuliskan beberapa trik-trik kecil di blog ini.

Promosi, dalam teori manajemen pemasaran adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran (marketing mix). Ia merupakan sarana bagi produsen untuk mengenalkan produk atau jasanya kepada pangsa pasar (target market). Di sini, produsen akan menggunakan sejumlah jalur yang dianggapnya efektif untuk mencapai sasaran promosi seluas mungkin. Tindakan ini tentunya harus dilandasi dengan pertimbangan dana yang tersedia, jadi harus pula efisien.

Tidak mudah menentukan medium promosi yang tepat. Secara profesional, Anda perlu bantuan konsultan pemasaran dan biro iklan untuk merumuskannya. Tapi gampangnya, coba saja Anda susun dulu STP-nya. Ini teori klasik yang kini sudah banyak ditambah teori-teori baru. Tapi, saya rasa untuk permulaan masih oke kok. Dan tentunya tulisan di blog ini sangat disederhanakan. Jadi, please deh, kalau mau lebih ribet, baca buku aja ya…. Nah, STP itu:

S artinya Segmenting. Di sini Anda harus menentukan kepada siapa produk atau jasa Anda ditujukan. Gampangnya, siapa sih yang Anda pikir bakal mau membeli? Ingat lho, tujuan akhir dari promosi adalah menjual sebanyak mungkin ‘barang dagangan’ Anda. Ada faktor dari konsumen yang harus diperhitungkan seperti demografis, geografis dan psikografis.

T artinya Targeting. Sasaran pasar Anda dari segment yang telah dipilih. Pasar paling potensial-lah yang disasar atau dibidik. Dari pemetaan segment akan tergambar yang paling sesuai dengan produk/jasa kita.

P artinya Positioning. Di manakah Anda menempatkan produk/jasa Anda di antara para pesaing? Atau bisa juga dengan kata lain dikatakan, hendak dibawa ke mana produk/jasa Anda di benak konsumen?

Dari sini, kemudian Anda akan tahu, cara promosi macam apa yang hendak dipilih. Secara garis besar, cara promosi dalam dunia periklanan terbagi dua:

ATL alias Above The Line. Promosi yang menggunakan medium berprofil tinggi seperti media massa termasuk televisi. Biasanya menggunakan jasa agency periklanan. Mampu menjangkau khalayak sasaran dalam jumlah massif.

BTL alias Below The Line. Promosi dengan medium berprofil rendah. Dapat dikerjakan sendiri. Daya jangkau khalayak sebatas jumlah yang dibuat dan tidak seluas ATL.

Kedua cara promosi melalui periklanan itu masih ditambah lagi dengan satu cara promosi non-iklan, yaitu public relation atau kehumasan (humas itu singkatan hubungan masyarakat, ribet ya bahasa Indonesiaku?). Di sini, kehumasan berarti cara berpromosi dengan memanfaatkan publikasi pemberitaan dari media massa tanpa menyewa ruang iklan alias tanpa membayar. Mendapatkan hal ini tidak mudah, ada konsultan humas yang khusus bekerja untuk itu. Pihak produsen harus membuat sesuatu tindakan yang ‘layak berita’ agar mendapat tempat di media massa. Tentu saja kategori ‘layak berita’ ini harus yang positif agar citra perusahaan terjaga.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s