Siapa yang kenal pemuda 20 tahun ini? Dia bukan selebritis, bukan pula tokoh politik, cuma seorang anggota Pramuka. Kalau dia tidak meninggal Senen (7/7) kemarin, namanya tidak akan pernah masuk berita utama media massa. Padahal, ia dan rekan-rekannya tengah berjuang mengharumkan nama bangsa nun jauh di Alaska sana. Bersama rekan-rekannya di Tim Ekspedisi Tunas Indonesia yang diberangkatkan oleh Kwarnas Pramuka, ia sedang melakukan pendakian Mount McKinley ketika meninggal.
Penyebab kematian mahasiswa Universitas Mercu Buana itu belum jelas. Apakah karena cuaca buruk yang sedang melanda gunung berketinggian 20.320 kaki atau 6.194 meter dari permukaan laut itu, atau karena sebab lain. Yang jelas, jenazahnya yang berada di ketinggian 17.000 kaki belum bisa dievakuasi karena buruknya cuaca.
Pemerintah sudah berupaya memberikan bantuan dengan menyiapkan transportasi dan komunikasi langsung ke lokasi pendakian. Namun memang alam masih belum bisa diajak kompromi.
Kwarnas Pramuka dikabarkan akan mengusulkan penghargaan Lencana Darma Bakti bagi Pungkas dan anggota timnya. Hanya saja, bagi saya alangkah baiknya bila Kwarnas juga mempertimbangkan pemberian medali Pramuka Garuda yang setahu saya merupakan penghargaan tertinggi bagi anggota biasa Pramuka. Selain itu alangkah baiknya pula bila ada bantuan materi bagi keluarga yang ditinggalkan. Ini karena almarhum sudah ikut mengharumkan nama bangsa di salah satu dari tujuh puncak gunung tertinggi di dunia yang dikenal sebagai The Seven Summit itu.