Saya masih tertarik meneruskan pembicaraan soal Gardner kemarin. Ada beberapa detail yang hendak saya soroti terutama dari filmnya dan membandingkannya dengan kondisi di Indonesia. Hal paling menarik adalah kehidupan Gardner yang kontan berubah begitu berhasil menjadi pialang saham. Di Indonesia, para pialang saham juga potensial sukses. Hanya saja, harus diingat itu adalah saham, bukan jenis investasi lain termasuk bursa berjangka, komoditi, atau valuta asing yang kerap disebut forex. Banyak ‘jebakan Batman’ di sini.
Mereka yang ingin uang lebih biasanya dijebak dengan “kerja paruh waktu”, “bisnis berjuta dollar”, atau semacamnya. Sementara bagi yang pengangguran atau butuh kerja lebih baik dijebak dengan iklan lowongan aspal -asli tapi palsu- dengan jabatan macam-macam. Tapi cirinya mudah, biasanya mencantumkan kata semacam “financial company” tapi perusahaannya tidak jelas.
Kalau Anda menyaksikan Pursuit of Happyness, Anda akan tahu bahwa para peserta pelatihan/training atau lazim disebut trainee dibekali ‘amunisi’ memadai. Itu termasuk program pelatihan intensif selama 6 bulan, buku panduan setebal kamus, bimbingan mentor berpengalaman, dan yang terpenting: database prospek! Sementara di Indonesia, semua itu tidak ada. Malah, yang ada kita diminta mencari orang terdekat untuk berinvestasi di perusahaan tempat kita ‘bekerja’. Tentu, saya mengatakan itu untuk perusahaan broker non-saham, apa pun itu.
Demikian pula bila Anda ingin bermain saham, hati-hatilah mencari manajer investasi. Karena sudah lazim bagi pemula saham Anda akan ditempatkan pada saham yang sedang ‘digoreng’. Dan dalam sekejap, investasi Anda hilang lenyap karena nilainya ternyata ’bearish’.
Fairness juga jarang di sini. Dalam film kita lihat betapa untuk seorang tunawisma seperti Gardner eksekutif perusahaan pialang terkemuka tetap berkenan membuka pintunya. Seseorang dilihat nilai positifnya, bukan sekedar penampilan luar atau kondisinya saat itu. Persaingan yang terjadi antar kandidat pun fair.
Jadi, bila Anda menyaksikan filmnya atau membaca kisahnya, jangan plek meniru jalan hidup Gardner. Tirulah semangat pantang menyerah dan kegigihannya. Ia juga tidak malu melakoni pekerjaan apa saja, asal tidak melanggar hukum. Tidak ada kesuksesan instant, makanya jangan tergiur ajakan siapa pun yang menawarkan jalan untuk kaya mendadak.